Kisah Idris 'Alaihis Salam

Idris adalah keturunan Adam yang pertama kali diberi kenabian setelah Adam dan Syits ‘alaihimassalam. Ibnu Ishaq menyebutkan bahwa dia adalah manusia yang pertama kali menulis dengan pena.
Dari Hilal bin Yasaf, ia berkata, “Ibnu ‘Abbas pernah bertanya kepada Ka’ab –dan saat itu aku hadir di tengah-tengah mereka- Ibnu ‘Abbas bertanya, ‘Apa (makna) firman Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada Idris: ‘Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.’ (QS. Maryam: 57). Ka’ab menjawab, ‘Adapun Idris, maka sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadanya,’Sesungguhnya Aku akan mengangkat amal-amalmu setiap hari seperti semua amalan keturunan Adam’- boleh jadi yang dimaksudkan adalah orang-orang yang ada di zamannya- maka Idris pun suka menambah amalannya.”
Suatu ketika kekasih Idris dari kalangan malaikat mendatanginya, lalu Idris berkata kepadanya, “Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku begini dan begitu. Maka berbicaralah kepada Malaikat Maut agar ia sudi menangguhkan kematianku hingga aku dapat menambah amal (kebaikan)ku.” Maka malaikat tersebut membawa Idris dan meletakkannya di antara dua sayapnya, kemudian naik ke langit. Ketika berada di langit yang keempat, ia bertemu dengan Malaikat Maut yang sedang bersandar. Malaikat yang membawa Idris tersebut berbicara kepada Malaikat Maut menyampaikan pesan yang dipesankan Idris kepadanya. Lalu Malaikat Maut berkata, ‘Dimana Idris?’ Malaikat tersebut menjawab, ‘Ini dia di atas punggungku.’ Malaikat Maut berkata, ‘Sungguh mengherankan! Aku diutus dan dikatakan kepadaku, ‘Cabutlah ruh Idris di langit keempat.’ Sebelumnya aku berkata, ‘Bagaimana mungkin aku mencabut ruh Idris di langit keempat sedangkan ia berada di bumi?’ Malaikat Maut pun mencabut ruhnya di sana (di langit keempat).”
Sumber: Mukhtasar Bidayah wan Nihayah – Ibnu Katsir, Diringkas oleh Syaikh Ahmad Khani, Penerbit Pustaka as Sunnah.

0 komentar:

Posting Komentar

Sosial Shere

>

Entri Populer

Flag Counter