5. Huawei
Huawei adalah perusahaan jaringan dan telekomunikasi asal Tiongkok yang berpusat di Kota Guangdong. Seorang mantan insinyur People’s Liberation Army mendirikan perusahaan ini di tahun 1987. Mereka memiliki total 21 institut R&D di seluruh dunia. Di pasar smartphone, perusahaan ini bisa melampaui pencapaian Xiaomi. Penjualan smartphone mereka bisa naik sampai 27%, sementara penjualan ponselnya naik 21%. Salah satu brand Huawei, Honor, memberikan hasil yang baik atas eksistensi mereka di 60 negara. Brand ini berhasil masuk dan disambut baik oleh negara dengan ekonomi berkembang seperti India. Sementara brand lain, Ascend, meraih kesuksesannya di Eropa dan Timur-Tengah Afrika.
Spot pasar kelemahan Huawei ada di kawasan Amerika Utara. Sementara yang Latin, seperti Meksiko atau Kolombia, cukup memberi respons yang bagus. Sebenarnya perusahaan ini cukup lemah untuk segmen smartphone, tapi brand Honor ternyata mampu meraih hasil yang cukup besar. Karenanya momennya cukup bagus, mereka pun terus merilis produknya via online di berbagai daerah. Di tahun 2015 ini, mereka berencana bisa menjual 100 juta smartphone.
4. Lenovo (+ Motorola)
Lenovo adalah perusahaan teknologi komputer asal Tiongkok yan didirikan pada tahun 1984. Adapun markas mereka ada di Kota Beijing, Tiongkok. Mereka juga membuka pusat lain yaitu di Carolina Utara, Amerika Serikat. Perusahaan ini sudah beroperasi di lebih dari 16 negara, sementara penjualannya sudah meliputi 160 negara. Pusat R&D-nya ada di 8 titik yang terdapat di 4 negara. Di Tiongkok, Amerika Serikat, Singapuran dan Jepang. Pada tahun 2005, mereka mengakuisisi bisnis personal computer (PC) IBM. Lalu pada tahun 2012, perusahaan ini terjun ke pasar smartphone, bahkan dengan cepatnya menjadi vendor smarphone terbesar di markas sendiri, di Tiongkok. Pada bulan Oktober tahun kemarin, Lenovo mengakuisisi Motorola Mobility dari Google. Kesepakatannya menyebutkan kalau Lenovo berhak mendapatkan roadmap produk masa depannya Motorola. Keduanya, Lenovo dan Motorola, kemudian menyatu.
Di kuarter pertama tahun 2015 saja, kolaborasi mereka sudah menjual 22 juta unit, yang sama-sama melampaui pasar kandangnya, khususnya yang kawasan Amerika. Meski demikian, spot pasar yang masih jadi kelemahan bagi vendor asal Tiongkok adalah Eropa. Bisa disimpulkan, kekuatan Lenovo itu menengah ke bawah sementara Motorola lebih menengah ke atas. Karena itu, Motorola membantu Lenovo memperluas portofolio di semua segmen harga serta memperluas wilayah geografis juga. Di tengah-tengah kuarter pertama tahun ini, Motorola merilis versi segar dari Moto E. Sementara Lenovo perlahan maju ke semua portofolio LTE di Tiongkok.
3. Microsoft Mobile
Selama kuarter ke-2 tahun 2014 kemarin, Microsoft Mobile melengkapi akuisisi divisi “Nokia Devices & Services”. Perusahaan ini lalu membentuk Microsoft Mobile untuk bisnis perangkat keras ini. Microsoft Mobile, yang sepenuhnya dimiliki oleh anak perusahaan Microsoft itu, berbasis di Finlandia. Hal-hal utama yang mereka tawarkan meliputi desain, pengembangan, pembuatan dan distribusi ponsel, smartphone, tablet dan aksesoris terkait. Berdasarkan perjanjian lisensi 10 tahun, Microsoft berhal menjual semua ponselnya atas nama merek Nokia. Namun peragkat itu mesti sesuai S30+, yang mana fiturnya mesti handphone bukan smartphone. Karena itu, smartphone Lumia di masa nanti tidak lagi berada di bawah nama Nokia. Sudah diputuskan pada Bulan Oktober tahun 2014 kemarin, kalau Lumia masa depan akan berada di bawah nama dan logo Microsoft.
Sebenarnya Microsoft Mobile jadi usaha kedua dari perusahaan Microsoft untuk bergabung di bisnis telepon genggam, sementara usaha yang perdana cepat kandas di tahun 2010. Untuk kuarter pertama di tahun 2015 ini, Microsoft sudah menjual 33,7 juta ponsel. Angka yang cukup tinggi, namun sebenarnya menurun 28% dari tahun sebelumnya, yang mencapai 47 juta. 8% pangsa pasar global Microsoft terbilang datar. Untuk fitur ponsel, mereka terlihat makin kehilangan ‘lahan’. Sementara itu, Lumia masih tengah menunggu rilisnya software terbaru mereka tahun ini, Windows 10.
2. Apple
Apple Inc. bermarkas di California, Amerika Serikat. Steve Jobs, Steve Wozniak dan Ronald Wayne mendirikan perusahaan ini pada 01 April 1976. Setelah Samsung Electronic, Apple ini jadi perusahaan IT kedua terbesar. Di Amerika Serikat, Apple jadi perusahaan pertama yang dihargai sampai 700 milyar dollar. Berdasarkan Interbrand Best Global, Apple jadi merek yang paling menjual. Apalagi di tahun 2015 ini, Apple makin mendulang sukses dengan iPhone mereka yang memiliki layar lebih lebar. Tak heran kalau pendapatan dari iPhone menyumbang pendapatan Apple paling tinggi, yakni sampai 70%. Karena adopsi 4G yang cukup cepat dan luasnya ritel Apple, hasil ini mayoritas didapatkan dari Tiongkok.
Secara keseluruhan, pasar ponsel mereka naik 14%. Sementara pasar smartphone-nya naik 18% di kuarter 1 tahun 2015 ini. Apple memang mampu mempertahankan ‘pelanggan’ mereka, serta kembali menggaet minat pengguna iOs yang sempat berbelok ke Android karena layarnya yang lebih lebar. Semua itu berkat produk iPhone 6 dan 6 Plusnya. Pasar tertinggi mereka jatuh k Tiongkok, sebab mampu menyumbang 30% pendapatan perusahaan. Strategi lain yang mereka terapkan yaitu ‘menyentuh’ konsumen kelas menengah ke bawah. Belum lagi pada Bulan Maret 2015 kemarin, Apple mempertahankan sebanyak 453 toko ritel di 16 negara, mengoperasikan Apple Store online serta mengoperasikan juga iTunes store, yang kita tahu sebagai retailer musik terbesar di dunia.
1. Samsung
Karena orang-orang sudah mulai beralih pada smartphone, maka penjualan Samsung sebanyak 99 juta ponsel terbilang menurun. Meski demikian, penjualan smartphone mereka naik jadi 83,3 juta unit. Pada kuarter sesi liburan tahun 2014 kemarin, pencapaian ini membuat Samsung merebut kembali tahtanya dari Apple. Sayangnya, segmen smartphone premium mereka yang mengandalkan S5 dan Note 4 menurun. Jelang peluncurah Samsung Galaxy S6 di kuartel kedua tahun 2015 ini, Apple masih mendominasi segmen tersebut. Penjualan produk Samsung tersebar ke 80 negara. Dari taun 2011, Samsung jadi pembuat ponsel paling besar di dunia. Dari Juli 2014, Samsung sudah menghentikan eBook store-nya, lalu bekerjasama dengan Amazon untuk proyek Kindle untuk aplikasi Samsung.
Di kuarter perdana tahun 2015 ini, laba yang diperoleh Samsung anjlok sampai 39%. Sehingga nominalnya jadi 4,39 milyar dollar. Hal itu dikarenakan persaingan yang ketat di pasar, terutama dari lawan utamanya; Apple, dengan produk iPhone 6 dan 6S, serta dari produk-produk android lainnya. Andalan mereka yaitu Samsung galaxy S. Samsung awalnya terus mempertahankan sistem operasi seperti Symbian, Linux-based Limo, Windows, dll. Namun sejak tahun 2013, Samsung menjatuhkan semua sistem operasi, kecuali Android dan Windows.
Ada yang hendak membeli ponsel atau smartphone terbaru tahun ini? Pastikan mempertimbangkan ke-10 merek di atas serta lebih jeli dalam membeli. 10 Merek Ponsel atau Smartphone Terbaik di Dunia Tahun 2015.
Mau Informasi lebih lagi, ini dia => Serba 10 (sepuluh) yang Menarik, Keren, dan Unik di Dunia