DAFTAR
ISI
Lembar
Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang------------------------------------------------------------------------------------------ 1
1.2 Identifikasi Masalah --------------------------------------------------------------------------------- 2
1.3 Rumusan Masalah ----------------------------------------------------------------------------------- 2
1.4 Batasan Masalah ------------------------------------------------------------------------------------- 2
1.5 Maksud Dan Tujuan -------------------------------------------------------------------------------- 2
1.6 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek --------------------------------------------------------------- 3
BAB
II LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Sistem Informasi -------------------------------------------------------------------------- 4
2.1.1 Konsep Dasar Sistem ------------------------------------------------------------------------- 4
2.1.2 Pengertian Sistem ----------------------------------------------------------------------------- 4
2.1.3 Analisis Sistem --------------------------------------------------------------------------------- 6
2.1.4 Konsep Dasar Informasi -------------------------------------------------------------------- 6
2.1.5 Konsep Dasar Sistem Informasi ---------------------------------------------------------- 6
2.1.6 Pengertian Sistem Informasi --------------------------------------------------------------- 7
2.1.1 Konsep Dasar Sistem ------------------------------------------------------------------------- 4
2.1.2 Pengertian Sistem ----------------------------------------------------------------------------- 4
2.1.3 Analisis Sistem --------------------------------------------------------------------------------- 6
2.1.4 Konsep Dasar Informasi -------------------------------------------------------------------- 6
2.1.5 Konsep Dasar Sistem Informasi ---------------------------------------------------------- 6
2.1.6 Pengertian Sistem Informasi --------------------------------------------------------------- 7
2.2 Alat – alat Pemodelan Sistem
Informasi ---------------------------------------------------- 8
2.2.1 Perancangan Proses -------------------------------------------------------------------------- 8
2.2.2 Perancangan Basis Data -------------------------------------------------------------------- 10
2.2.1 Perancangan Proses -------------------------------------------------------------------------- 8
2.2.2 Perancangan Basis Data -------------------------------------------------------------------- 10
BAB III PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Tinjauan Umum Perusahaan -------------------------------------------------------------------- 13
3.1.1 Sejarah PLN Jawa Barat --------------------------------------------------------------------- 13
3.1.2 PT PLN ( Persero ) Distribusi Jawa Barat & Banten ------------------------------- 14
3.1.3 Visi, misi dan motto PT. PLN (Persero) ---------------------------------------------- 16
3.1.1 Sejarah PLN Jawa Barat --------------------------------------------------------------------- 13
3.1.2 PT PLN ( Persero ) Distribusi Jawa Barat & Banten ------------------------------- 14
3.1.3 Visi, misi dan motto PT. PLN (Persero) ---------------------------------------------- 16
3.2 Struktur Organisasi Perusahaan ---------------------------------------------------------------- 17
3.3 Deskripsi Jabatan ----------------------------------------------------------------------------------- 17
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan -------------------------------------------------------------------- 18
4.1.1 Analisas Dokumen---------------------------------------------------------------------------- 18
4.1.2 Analisis Posedur Yang Sedang Berjalan ----------------------------------------------- 19
4.1.2.1 Flow Map Sistem Informasi kinerja Kepegawaian Yang Sedang Berjalan
4.1.1 Analisas Dokumen---------------------------------------------------------------------------- 18
4.1.2 Analisis Posedur Yang Sedang Berjalan ----------------------------------------------- 19
4.1.2.1 Flow Map Sistem Informasi kinerja Kepegawaian Yang Sedang Berjalan
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 20
4.1.2.2 Diagram Kontek ------------------------------------------------------------------------- 22
4.1.2.3 Data Flow Diagram -------------------------------------------------------------------- 22
4.1.2.2 Diagram Kontek ------------------------------------------------------------------------- 22
4.1.2.3 Data Flow Diagram -------------------------------------------------------------------- 22
4.2 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 ------------------------------------------------------------ 23
4.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang
Berjalan -------------------------------------------------------- 24
4.3.1 Perancangan Sistem -------------------------------------------------------------------------- 25
4.3.2 Tujuan Perancangan Sistem -------------------------------------------------------------- 25
4.3.2.1 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan --------------------------------------- 25
4.3.2.2 Perancangan Prosedur yang Diusulkan ------------------------------------------ 26
4.3.2.3 Flow Map ---------------------------------------------------------------------------------- 26
4.3.2.4 Diagram Kontek ------------------------------------------------------------------------- 28
4.3.2.5 Data Flow Diagram --------------------------------------------------------------------- 28
4.3.2.6 Kamus Data ------------------------------------------------------------------------------- 29
4.3.1 Perancangan Sistem -------------------------------------------------------------------------- 25
4.3.2 Tujuan Perancangan Sistem -------------------------------------------------------------- 25
4.3.2.1 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan --------------------------------------- 25
4.3.2.2 Perancangan Prosedur yang Diusulkan ------------------------------------------ 26
4.3.2.3 Flow Map ---------------------------------------------------------------------------------- 26
4.3.2.4 Diagram Kontek ------------------------------------------------------------------------- 28
4.3.2.5 Data Flow Diagram --------------------------------------------------------------------- 28
4.3.2.6 Kamus Data ------------------------------------------------------------------------------- 29
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan -------------------------------------------------------------------------------------------- 30
5.2 Saran ---------------------------------------------------------------------------------------------- 30
Daftar Pustaka
DAFTAR
TABEL
BAB I PENDAHUAN
1.1 Tabel Jadwal Kerja Praktek ----------------------------------------------------------------------- 3
BAB III PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Tabel Tabel Evaluasi Sistem
Informasi Kepegawaian ------------------------------------ 24
DAFTAR
GAMBAR
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Gambar Komponen-Komponen Fungsional
----------------------------------------------- 7
2.2 Gambar Relasi satu ke satu ---------------------------------------------------------------------- 11
2.3 Gambar Relasi Satu ke banyak ----------------------------------------------------------------- 11
2.4 Gambar Relasi banyak ke satu ----------------------------------------------------------------- 11
2.5 Gambar Relasi banyak ke banyak ------------------------------------------------------------- 11
BAB III PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Gambar Struktur Organisasi PT. PLN
(Persero) ------------------------------------------- 17
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1 Gambar Flowmap yang sedang berjalan
di Perusahaan PT.PLN DJBB ------------ 21
4.2 Gambar Diagram Kontek Sistem
Informasi Kepegawaian ---------------------------- 22
4.3 Gambar Data Flow Diagram (DFD)
Level 1 ----------------------------------------------- 23
4.4 Gambar Flow Map yang Diusulkan ---------------------------------------------------------- 27
4.5 Gambar Diagram Kontek yang
Diusulkan -------------------------------------------------- 28
4.6 Gambar Data Flow Diagram (DFD)
Level 1 ----------------------------------------------- 28
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap pekerjaan atau kegiatan
memerlukan data dan informasi, sebaliknya dengan adanya pekerjaan atau kegiatan
akan menghasilkan data dan informasi baru. Untuk keperluan pekerjaan baik yang
bersifat administratif ataupun manajerial data diolah terlebih dahulu menjadi
informasi. Pengolahan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaaan atau
manajemen masing-masing.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang pesat dewasa ini sangat berpengaruh pada perkembangan pekerjaan
informasi. Dengan adanya komputer, data dapat diolah ke dalam berbagai bentuk
informasi sesuai dengan keperluan masingmasing unit kerja. Dengan kemajuan alat
pengolahan data (komputer) tersebut, manusia semakin sadar akan pentingnya
informasi bagi kehidupan. Demikian pula dengan para pimpinan atau manajer.
Sebagaimana diketahui, secara umum tingkat (level) kegiatan organisasi terbagi
menjadi empat, yaitu lini operasional, manajemen lini bawah, manajemen lini
tengah, dan manajeman lini atas. Sesuai dengan tingkat manajemen masing-masing,
mereka semakin menyadari bahwa dengan informasi yang bernilai tinggi dapat
membuat keputusan dengan cepat, tepat, dan benar.
PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan
Banten merupakan sebuah perusahaan besar yang dimana terdapat para pegawai yang
melakukan aktivitas sehari-hari di bidangya masing-masing sehingga diperlukan
sebuah sistem komputerisasi yang dapat menunjang segala aktivitas tersebut sehingga
data-datanya dapat didokumentasikan dengan baik dan dapat memberikan informasi
secara cepat, tepat dan akurat bagi unit-unit kerja yang membutuhkannya.
Apabila sistem informasi yang digunakan belum terkomputerisasi dengan baik maka
akan mengakibatkan kebutuhan informasi akan terhambat dan akan menggangu
kinerja.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan
apa yang telah diuraikan pada latar belakang masalah diatas, dapat
diidentifikasi masalah yang ada pada lingkungan perusahaan khususnya kepegawaian
pada bagian TI ( Technology Information ) adalah sebagai berikut:
1.
Pengecekan
data-data yang masuk dari tiap UPJ atau unit pelayanan jaringan.
2.
Pengecekan
adanya gangguan di tiap UPJ atau unit pelayanan jaringan.
3.
Laporan
melalui online dari tiap UPJ .
4.
Sharing
informasi yang berhubungan dengan jaringan yaitu jaringan komputer.
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan
Masalah yang ada di lingkungan perusahaan :
·
Bagaimana
sistem pengecekan data-data yang masuk ke kantor distribusi dari tiap UPJ atau
unit pelayanan jaringan.
·
Bagaimana
sistem pembuatan laporan yang diusulakan oleh perusahaan PT.PLN Distribusi Jawa
Barat dan Banten.
1.4 Batasan Masalah
Dalam
sistem PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten masih memiliki berbagai bidang
yang lain, namun dalam penyusunan laporan kerja praktek ini ruang lingkup
batasan masalah hanya pada sistem informasi kepegawaian di PT.PLN yaitu:
1.
Memantau
progress secara online,untuk pengambilan keputusan daerah mana saja yang masih
kekurangan asupan listrik.
2.
Untuk
memantau efektivitas kerjasama dengan perusahaan mitra lainnya.
3.
Seluruh
bagian TI dapat memantau bila terjadi kesalahan data yang ada di data center
dengan data-data di APJ atau UPJ.
1.5 Maksud dan Tujuan
Maksud
dari penulisan laporan kerja praktek ini adalah sebagai salah satu syarat dari
dosen yang memberikan tugas ini Jurusan Manajemen Informatika, Fakultas Teknik
dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.
Adapun tujuan dari penulisan laporan kerja
praktek ini adalah:
1.
Untuk
mempraktekan pengetahuan yang telah didapat selama kuliah dengan kenyataan di
lapangan kerja.
2.
Untuk
mengatasi hambatan dan masalah-masalah yang terdapat pada PT. PLN Distribusi
Jawa Barat dan Banten, Terutama pada bagian kepegawaian di bidang TI.
3.
Pembuatan
aplikasi untuk mendukung pelaksanaan Sistem Informasi Kepegawaian pada PT. PLN
Distribusi Jawa Barat dan Banten.
1.6 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
Lokasi
penelitian dilaksanakan di PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten Jl.Asia Afrika
No.63 Bandung. Sedangkan waktu kerja praktek dilakukan dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Sistem Informasi
Telah
diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting dan dikatakan
bernilai apabila manfaat dari informasi tersebut lebih efektif dibandingkan dengan
biaya untuk mendapatkannya di dalam pengambilan keputusan. Informasi itu sendiri
dapat diperoleh dari sistem informasi atau disebut juga Processing System.
Menurut JOGIANTO sistem informasi adalah :
“Sistem informasi adalah suatu
sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategi
dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan”.
2.1.1 Konsep Dasar Sistem
Istilah “Sistem” sekarang ini
banyak dipakai, konsep-konsep yang berhubungan dengan sistem telah diterapkan
dalam berbagai rancangan system terhadap pemecahan masalah dan manajemen.
Sebuah sistem terdiri atas bagianbagian yang bergabung untuk satu tujuan. Model
dasarnya adalah masukan, pengolahan dan keluaran.
2.1.2 Pengertian Sistem
Sistem
dapat didefinisikan dengan dua pendekatan, yaitu sistem yang menekankan pada
prosedur dan sistem yang menekankan pada elemen atau komponennya. Menurut JOG
[1]:
“Sistem adalah suatu jaringan kerja
dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau penyelesaian suatu sasaran tertentu”.
Suatu
sistem mempunyai elemen-elemen penyusun, antara lain :
1.
Tujuan
Sasaran atau tujuan
dari sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem.
2.
Batasan
Dalam mencapai tujuan
dari sistem dibutuhkan batasan-batasan suatu system dengan sistem yang lainnya
atau dengan lingkungan luarnya. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup
dari sistem tersebut.
3.
Kontrol
Kontrol merupakan
pengawasan dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem yang dapat berupa asal
masukan, frekuensi masukan data, dan jenis masukan.
4.
Input
Input merupakan bagian
dari sistem yang bertugas untuk menerima data masukan dimana data dapat berupa
asal masukan, frekuensi masukan data dan jenis masukan data.
5.
Proses
Proses merupakan
bagian yang mengolah data menjadi informasi sesuai dengan keinginan pemakai.
6.
Output
Output merupakan keluaran
atau tujuan dari sistem yang didapat dari input dan proses yang dilakuakan.
7.
Umpan
Balik
Dalam suatu sistem
yang baik dibutuhkan adanya umpan balik yang tujuannya sebagai perbaikan dan
pemeliharaan.
2.1.3 Analisis Sistem
Analisis sistem dapat didefinisikan
sebagai sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh
kebagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahannya, kesempatankesempatan dan
hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga
dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.
2.1.4 Konsep Dasar Informasi
Menurut JOG [1]:
“ Informasi adalah data yang
telah diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerima dan bermanfaat
dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang”.
Kualitas dari suatu informasi tergantung
dari tiga hal, yaitu :
1.
Akurat
Informasi
harus bebas dari kesalahan-kesalahan yang biasanya terjasi dan selain itu harus
jelas maksud dan tujuannya, sehingga output (keluaran) bias dipertanggung jawabkan.
2.
Tepat
Waktu
Informasi
pada saat diperlukan tidak boleh terlambat karena informasi yang terlambat tidak
akan mempunyai nilai lagi dalam pengambilan suatu keputusan.
3.
Relevan
Informasi
harus bermanfaat dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan pemakai.
2.1.5 Konsep Dasar Sistem
Informasi
Sebuah sistem informasi
manajemen adalah sebuah sistem informasi yang selain melakukan semua pengolahan
transaksi yang perlu untuk sebuah organisasi yang memberi dukungan informasi
dan pengolahan untuk fungsi manajemen dan pengambilan keputusan.
Organisasi selalu membutuhkan
sistem-sistem untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, melihat kembali dan
menyalurkan informasi. Komputer merupakan sebuah teknologi baru pada sistem
informasi, sehingga sebuah system informasi berdasarkan komputer akan
memberikan efisiensi waktu dan memudahkan dalam penyimpanan data.
2.1.6 Pengertian Sistem Informasi
Menurut JOG [1]:
“suatu jaringan kerja yang
merupakan kumpulan dari elemem-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai
tujuan tertentu yaitu berupa informasi yang diperlukan dalam pengambilan
keputusan baik untuk waktu sekarang ataupun diwaktu yang akan datang”.
Suatu
sistem informasi berisi himpunan terintegrasi dari komponen manual dan komponen
terkomputerisasi yang bertujuan untuk menghasilkan informasi untuk pemakai.
Untuk lebih jelasnya mengenai
komponen-komponen fungsional tersebut, maka dapat dilihat pada gambar dibawah
ini :
Sistem Informasi mempunyai beberapa
komponen, antara lain :
1.
Perangkat
Keras (Hardware)
Merupakan
komponen fisik berupa peralatan input, peralatan proses, dan peralatan output.
2.
Perangkat
Lunak (Software)
Merupakan intruksi-intruksi
yang membuat komputer malakukan pekerjaan tertentu.
3.
SDM
(Brainware)
Sebagai
pengoperasi sistem.
4.
Data
Fakta-fakta,
perkiraan-perkiraan, dan pendapat pandapat yang belum memiliki arti guna.
5.
Prosedur
Intruksi-intruksi yang digunakan
dalam mengoperasikan sistem.
2.2 Alat-Alat Pemodelan Sistem
Informasi
Alat-alat pemodelan sistem
informasi adalah alat-alat yang digunakan dalam perancangan sistem informasi.
2.2.1 Perancangan Proses
Pada perancangan proses alat-alat
pemodelan sistem informasi yang digunakan ada tiga jenis, yaitu :
1.
Diagram
alir Dokumen / Flowchart
Diagram
alir data atau Flowchart merupakan penguraian dari suatu system informasi yang
utuh kedalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi serta
dapat mengevaluasi suatu permasalahan yang diharapkan dapat diusulkan
perbaikan-perbaikan.
2.
Diagram
konteks (Context Diagram)
Context Diagram adalah bagian
dari DFD yang berfungsi memetakan model lingkungan, yang dipresentasikan dengan
lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Context Diagram menyoroti
sejumlah karakteristik system yaitu:
a.
Kelompok
Pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem melakukan komunikasi
(sebagai terminator)
b.
Data
Masuk, yaitu data yang diterima system dari lingkungan dan harus diproses
dengan cara tertentu.
c.
Data
Keluar, yaitu data yang dihasilkan system dan diberikan ke dunia luar.
d.
Penyimpanan
data (Storage), yaitu digunakan secara bersamaan antara system dengan
terminator. Data ini dapat dibuat oleh sistem dan digunakan oleh atau sebaliknya
dibuat oleh lingkungan dan digunakan oleh sistem. Hal ini berarti pembuatan
simbol penyimpanan dalam Context Diagram di benarkan dengan syarat simbol
tersebut merupakan bagian dari dunia diluar system.
e.
Batasan,
antara system dan lingkungan
Simbol yang digunakan dalam Context
Diagram (CD) antara lain :
1.
Persegi
Panjang (terminator)
Untuk
berkomunikasi langsung dengan system melalui aliran data
2.
Lingkaran
Untuk menunjukan adanya kegiatan
proses dalam system.
3.
Data Flow Diagram (DFD)
DFD sering digunakan untuk
menggambarkan suatu system yang telah ada atau sistem baru yang dikembangkan
secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut
mengalir atau lingkungan fisik di mana data tersebut akan disimpan. DFD
merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan system yang
terstruktur.
Sedangkan arti dari DFD tersebut
adalah sebuah teknik yang mengambarkan aliran data dan transformasi yang
digunakan sebagai perjalanan data dari masukan menuju keluaran.
Diagram
ini menjelaskan bagaimana data masukan diubah menjadi keluaran dimana setiap
bagian pada diagram menjelaskan proses transformasi yang berbeda. DFD dapat
digunakan untuk menggambarkan system atau perangkat lunak pada banyak tingkatan
dari suatu abstraksi. DFD dapat dibagi kedalam tingkatan-tingkatan yang
menggambarkan pertambahan atau peningkatan aliran data dan rincian fungsional.
Level-0 pada DFD, menyatakan prosedur-prosedur dan keseluruhan system yang digambarkan
pada model konteks, sedangkan model konteks merupakan model system pokok yang
menggambarkan keseluruhan lemen perangkat lunak sebagai sebuah lingkaran dengan
data masukan dan data keluaran dinyatakan dengan anak panah masuk atau keluar,
berturut-turut dengan kata lain model konteks menjelaskan bagaimana gambaran
system dan hubungan dengan pihak luar.
Setiap proses dan jalur-jalur
aliran data di gambarkan pada tingkat yang lebih tinggi (misalnya level-1) dan
dinyatakan proses-proses dari keseluruhan proses dari keseluruhan prosedur yang
digambarkan pada level-0.
2.2.2 Perancangan Basis Data
DataBase
adalah kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file
yang lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu
perusahaan, instansi dalam batasan tertentu. Apabila terdapat file yang tidak
dapat dipadukan atau dihubugkan dengan file yang lain berarti file tersebut
bukanlah kelompok dari satu database maka ia akan membentuk satu database baru.
Perancangan basis data
diperlukan agar bisa diperoleh dari data yang komplek dan efisien dalam
penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan mudah dalam
pemanipulasian (tambah, ubah, hapus) data
Dalam merancang basis data,
dapat dilakukan dengan :
1.
Menerapkan
normalisasi terhadap struktur table yang telah diketahui
2.
Membuat
table model Entity Relationship
Perancangan basis data
dibutuhkan agar didapat sistem yang lengkap dan efisien melalui beberapa tahap,
yaitu :
a.
Entity Relantioship Diagram (ERD)
ERD adalah sebuah diagram
yang menggambarkan model relasi antara rancangan data tersipan atau file, model
relasi ini diperluikan untuk menggambarkan struktur data dari relasi antar data
serta digunakan pula untuk menentukan hak pemakai (user) serta pemilikan data.
Model ERD diagram dibentuk dari komponen
dasar yaitu :
1.
Entitas
Entitas
adalah segala sesuatu yang ada dapat dibedakan entitas dapat berupa orang,
benda, peristiwa atau konsep yang bisa memberikan atau mengandung informasi.
2.
Atribut
Setiap
entitas mempunyai atribut atau elemen data yang mencirikan entitas tersebut.
3.
Relasi
Hubungan antara
entitas atau beberapa entitas.
Jenis-jenis relasi yang terjadi diantara
dua himpunan entitas dapat berupa
1. Satu ke Satu (One to One).
2.
Satu ke banyak (One to Many).
3.
Banyak ke Satu (Many to One)
4.
Banyak ke Banyak (Many to Many)
b.
Teknik Normalisasi
Proses
normalisasi yaitu proses pengelompokan data elemen menjadi table-table yang
menunjukan Entitas dan Relasinya
1.
Bentuk
Normal Pertama (1NF)
Bentuk
normal tahap pertama (1NF) terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut
bernilai banyak (Multivalued Attribute) atau lebih dari satu atribut dengan
domain nilai yang sama.
2.
Bentuk
Normal Kedua (2NF)
Bentuk
normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk
normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci
utama / primary key
3.
Bentuk
Normal Ketiga (3NF)
Bentuk
normal ketiga (3NF) terpenuhi jika sebuah tabel, semua atribut yang tidak
termasuk primary key memiliki ketergantungan pada kunci penentu selain primary
key.
4.
Boyce
Codd
Untuk
menjadi BCNF (Boyce Codd Noral Form) relasi harus dala bentuk normal kesatu
(1NF) dan setiap atribut harus memiliki ketergantungan fungsional pada atribut
Super Key.
c.
Kamus Data
Kamus
data atau system data dictionary adalah katalog fakta tentang data kebutuhan-kebutuhan
informasi dari suatu sistem informasi. Dengan kamus data analisis sistem dapat
mendefinisikan data yang mengalir kedalam sistem dengan lengkap pada tahap
analisis sistem kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis
sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir kedalam sistem. Pada
tahap perancangan sistem kamus data di gunakan untuk merancang input, merancang
laporan-laporan dan database.
BAB
III
PROFIL
PERUSAHAAN
3.1 Tinjauan Umum Perusahaan
3.1.1 Sejarah PLN
Jawa Barat
Bangunan
tua peninggalan Belanda yang letaknya persis di sisi sungai Cikapundung dan
bersebelahan dengan Gedung Merdeka,sebuah gedung tua bertempat peserta
Konferensi Asia Afrika di gelar di kota Bandung seakan menjadi symbol kasat
mata yang mampu menuturkan panjangnya perjalanan penyediaan tenaga listrik di
bumi pasundan,sejak dulu,kini dan esok hari.
Gedung lawas hasil polesan
arsitek Belanda,yang kini dibalut cat tembok abuabu muda yang dipadu dengan
warna biru tua itu,seakan menjadi saksi bisu sejarah kelistrikan di tatar
parahyangan.
Berawal di tahun 1905,di kota
Bandung berdiri perusahaan listrik milik pemerintah colonial Belanda dengan
nama Bandoengsche Electriciteit Maatschaappij ( BEM ).selanjutnya BEM diubah
menjadi perusahaan perseroan dengan nama Gemeenschapplijk Electriciteit Bedrijf
en Omstreken Voor Bandoeng ( GEBEO ).
Perubahan kembali terjadi,ketika
pemerintahan jepang mengambil alih kekuasaan di Indonesia diantara rentang
waktu 1942-1945.pada saat itu, pendistribusian tenaga listrik dilaksanakan oleh
perusahaan yang didirikan oleh pemerintah jepang dengan nama Djawa Denki Djigyo
Sha Bandoeng Shi Sha.
Pasca
Kemerdekaan Republik Indonesia,penguasaan pengelolaan tenaga listrik ditangani
langsung oleh Pemerintah Indonesia.salah satunya ditandai dengan terbentuknya
perusahaan istrik di Jawa Barat dengan nama PLN Exploitasi XI.pada tahun 1961
hingga pertengahan tahun 1975.kemudian pada kurun waktu 1975 sampai 1994,PLN
Exploitasi XI diubah namanya menjadi Perusahaan Umum ( Perum ) Listrik Negara
Distribusi Jawa Barat. Di tahun 1994,sejalan dengan perkembangan ekonomi dan
pertumbuhan kelistrikan yang bergerak begitu cepat,Badan Hukum PLN mengalami
perubahan dari perusahaan umum ( Perum ) menjadi Perseroan.Perubahan ini turut
mengubah nama perusahaan listrik di Jawa Barat menjadi PT PLN ( Persero )
Distribusi Jawa Barat.
Oleh
karena wilayah kerjanya tidak hanya menjangkau Jawa Barat saja, tetapi juga
Propinsi Banten,maka sejak tanggal 27 Agustus 2002 hingga saat ini nama PT PLN
( Persero ) Distribusi Jawa Barat dan Banten disingkat PLN DJBB,masih menempati
bangunan lawas bernilai sejarah yang beralamat di Jl.Asia Afrika No.63 Bandung.
3.1.2 PT PLN (
Persero ) Distribusi Jawa Barat & Banten
Kelistrikan di Indonesia dimulai
pada akhir abad ke-19, pada saat beberapa perusahaan belanda, antara lain
pabrik gula dan the mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk keperluan
sendiri. Kelitrikan untuk kemanfaatan umum mulai pada saat perusahaan swasta
belanda yaitu NV NIGN yang semula bergerak dibidang gas memperluas usahanya di
bidang listrik untuk kemanfaatan umum. Pada tahun 1927 pemerintah belanda
membentuk s’Lands Waterkaracht Badrijven ( LB ) yaitu perusahaan listrik Negara
yang mengelola beberapa PLT antara lain :
a.
PLTA
Plengan
b.
PLTA
Lamajan
c.
PLTA
Bengkok Dago
d.
PLTA
Ubrug dan Kracak di Jawa Barat
e.
PLTA
Giringan di Madiun
f.
PLTA
Tes di Bengkulu
g.
PLTA
Tonsea Lama di Sulawesi Utara
h.
PLTU
di Jakarta
Selain itu di beberapa kotapraja di bentuk
perusahaan – perusahaan kotapraja.
Dengan
menyerahnya pemerintah Belanda kepada Jepang dalam perang Dunia II maka
Indonesia dikuasai Jepang ; oleh karena itu perusahaan litrik dan gas diambil
alaih oleh Jepang dan semua personil dalam perusahaan listrik itu diambil alih
oleh orang – orang Jepang.
Dengan
jatuhnya Jepang ke tangan Sekutu dan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia
pada tanggal 17 Agustus 1945, maka kesempatan yang baik ini dimanfaatkan oleh
pemuda serta buruh listrik dan gas untuk mengambil alih perusahaan – perusahaan
listrik dan gas yang dikuasai oleh Jepang.
Setelah berhasil merebut perusahaan
listrik dan gas dari tangan kekuasaan Jepang, Kemudian pada bulan September
1945, delegasi dari buruh / pegawai Listrik dan Gas yang diketuai oleh
Kobarsjih menghadap pimpinan KNI Pusat yang waktu diketuai oleh Mr. Kasman
Singodimejo untuk melaporkan hasil perjuangan mereka.
Selanjutnya delegasi Kobarsjih
bersama – sama dengan pimpinan KNPI Pusat menghadap Presiden Soekarno dan
kemudian dengan Penetapan Pemerintah tahun 1945 No. 1 tertanggal 27 Oktober
1945 maka dibentukalah Jawatan Listrik dan Gas dibawah Departemen Pekerjaan
Umum dan Tenaga. Dengan adanya agresi Belanda I dan II sebagian besar
Perusahaan – perusahaan listrik dikuasai kembali oleh Pemerintah Belanda atau
pemilik semula. Pegawai – pegawai yang tidak mau bekerjasama kemudian mengungsi
dan menggabungkan diri pada kantor – kantor Jawatan Listrik dan Gas di daerah –
daerah Republik Indonesia yang bukan daerah pendudukan Belanda untuk meneruskan
perjuangan.
Para
pemuda kemudian mengajukan mosi yang dikenal dengan Mosi Kobarsjih tentang
Nasionalisasi Perusahaan Listrik dan Gas Swasta pada Pemerintah. Selanjutnya
kristalisasi dari semangat dan jiwa mosi tersebut tertuang dalam ketetapan
Parlemen RI No 163 tanggal 3 Oktober 1953 tantang Nasionalisasi Perusahaan
Listrik milik bangsa asing di Indonesia, jika pada waktu kosesinya habis.
Selajalan
dengan meningkatnya perjuangan bangsa Indonesia un tuk membebaskan Irian Jaya
dari cengkraman penjajah Belanda maka dikeluarkan undang – undang tersebut,
maka seluruh perusahaan Listrik Belanda berada ditangan Indonesia. Sejarah
ketenaga Listrikan di Indonesia mengalami pasang surut sejalan dengan pasang
surutnya perjuangan bangsa. Tanggal 27 Oktober 1945 kemudian dikenal sebagai hari
Listrik dan Gas. Hari tersebut telah diperngati untuk pertama kali pada tanggal
27 Oktober 1945 bertempat di gedung Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia.
Pusat ( BPKNIP ) yogyakarta.
Penetapan
secara resmi pada tanggal 27 Oktober 1945 sebagai Hari Listrik dan Gas
berdasarkan keputusan Mentri Pekerja Umum dan Tenaga Listrik, nomor 135/KPTS/1975
tanggal 30 september 1975 peringatan Hari Listrik dan Gas yang di gabung dengan
Hari Kebaktian Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik yang jatuh pada tanggal 3 desember.
Mengingat
pentingnya semangat dan nilai – nilai hari Listrik, maka berdasarkan keputusan
Mentri Pertambangan dan Energi, Nomor 1134.K/43/MPE/1992 tanggal 31 Agustus
1992 di tetapkan tanggal 27 Oktober sebagai hari listrik Nasional.
3.1.3 Visi, misi
dan motto PT. PLN (Persero)
Dalam menghadapi abad XXI PT
PLN (Persero) di pandang perlu mendefinisikan visi dan misinya sehingga visi
dan misi yang di gariskan perlu di nyatakan secara tegas dengan tujuan yang
jelas meliputi segala aspek.
Visi
perusahaan
1.
Menunjukkan
kenerja yang melebihi espektasi pihak-pihak yang berkepentingan.
2.
Memberikan
pelayanan yang mudah, terpadu, dan tuntas dalam berbagai masalah kelistrikan.
3.
Menjalin
hubungan kemitraan yang akrab dan setara dengan pelanggan serta mitra usaha
nasional dan internasional.
4.
Bekerja
dengan pola pikir prima (Mindset of Excellence).
5.
Diakui
oleh pelanggan dan mitra kerja sebagai perusahaan yang mampu memenuhi standar
mutakhir dan paling baik.
6.
Antisifatif
terhadap perkembangan lingkungan usaha dan selalu siap menghadapi berbagai
tantangan.
7.
Secara
konsisten menunjukan kinerja yang lebih baik.
8.
Menjadi
yang terbaik dalam bisnis kelistrikan dan memenuhi tolak ukur mutakhir dan
terbaik.
9.
Memposisikan
diri sebagai perusahaan yang terkemuka dalam percaturan bisnis kelistrikan
dunia.
10.
Mengelola
usaha dengan mengedepankan pemberdayaan potensi instansi secara maksimal.
11.
Meningkatkan
kualitas proses, sistem, produk, dan pelayanan secara berkesinambungan.
Misi
perusahaan
1.
Menjalankan
bisnis kelistrikan dan bidang lain terkait yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan , karyawan, dan pemegang saham.
2.
Menjadikan
tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
3.
Mengupayakan
agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
4.
Menjalankan
kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
Motto :
“ Electricity for better life.” (Listrik
untuk kehidupan yang lebih baik.).
3.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur
Organisasi PT. PLN (Persero) meliputi Manajer di bantu Supervisor yang terdiri
dari SPV. Pelayanan Pelanggan, SPV. Pembaca Meter, SPV. Dal.Pengelolaaan dan
Penagihan, SPV. Dal. Keuangan dan Administrasi, SPV. Sambungan Pelanggan, SPV.
Distribusi, SPV. P2TL. Gambar struktur organisasi dapat dilihat pada gambar 3.1.
3.3 Deskripsi Jabatan
Tugas
dan tanggung jawab (job description) untuk setiap jabatan sangat penting, karena
akan memudahkan di dalam pelaksanaan pekerjaan dan mengetahui batasanbatasan untuk
setiap pekerjaannya. Job description dimana penulis ditempatkan yaitu pada SPV.
Pembacaan meter adalah bertanggung jawab atas penyelenggaraan pembaca meter
dengan mengendalikan kegiatan pembaca meter serta membina petugas pembaca meter
dengan sasaran akurasi hasil baca meter dan kebenaran fungsi APP termasuk
keamanannya.
BAB
IV
ANALISIS
DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis
sistem yang sedang berjalan yaitu menganalisis sistem yang sedang berjalan saat
ini di Perusahaan PT.PLN DJBB. Tahap analisis ini merupakan tahap yang kritis
dan sangat penting, karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan
pula ditahap selanjutnya, selain itu juga kegiatan analisis ini bertujuan untuk
mendapatkan pemahaman secara keseluruhan tentang sistem yang akan dikembangkan.
4.1.1 Analisis Dokumen
Analisis dokumen digunakan untuk
menganalisis dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem yang sedang berjalan,
analisis dokumen yang sedang berjalan di Perusahaan PT.PLN DJBB adalah sebagai
berikut :
1.
Nama
Dokumen : Daftar Pelayanan UPJSumber : SPV.PP
Rangkap : 1 (satu)
Rangkap
Fungsi :
Dokumen yang berisi tentang daftar pelayanan
jaringan yang
berada di perusahaan tersebut
Bentuk : Daftar
Elemen Data :
Kategori, Nama_UPJ,status
2.
Nama
Dokumen : Kertas Pelayanan UPJ kosong
Sumber : SPV.PP
Rangkap : 2
(dua) Rangkap
Fungsi : Untuk
mencatat keluhan UPJ oleh tiap UPJ
Bentuk :
Formulir
Elemen Data :
Tanggal,nama_UPJ,no_table,status
3.
Nama
Dokumen : Kertas Keluhan UPJ Terisi
Sumber :
SPV.Kantor Unit Pelayanan Jaringan
Rangkap : 2
(dua) Rangkap
Fungsi :
Keluhan yang telah di tulis oleh tiap UPJ
Bentuk :
Formulir
Elemen Data :
Tanggal,nama_UPJ,no_tabel,status
4.
Nama
Dokumen : Bukti Keluhan
Sumber :
WMM.Sekr.WMM
Rangkap : 2
(dua) Rangkap
Fungsi :
Sebagai bukti keluhan
Bentuk : ID
Dokumen
Elemen Data :
Tanggal,no_tabel,jumlah
5.
Nama
Dokumen : Buku Laporan Keluhan Harian
Sumber :
WMM.Sekr.WMM
Rangkap : 2
(dua) Rangkap
Fungsi : Untuk
memberikan informasi laporan keluhan
Bentuk : ID
Dokumen Laporan
Elemen Data :
Tanggal,no_tabel,jumlah
6.
Nama
Dokumen : Laporan Keluhan Harian
Sumber :
Manager
Rangkap : 1
(satu) Rangkap
Fungsi : Untuk
memberikan informasi laporan keluhan
Dari tiap UPJ
perhari
Bentuk : Buku
Besar
Elemen Data :
Tanggal, Jumlah
4.1.2 Analisis Posedur Yang Sedang Berjalan
Tujuan dari analisis prosedur adalah
untuk menjelaskan jalannya dokumendokumen yang terlibat, serta tindakan atau
proses yang dilakukan yang digambarkan dengan flowmap.
Prosedur kerja yang terlibat dalam
sistem informasi kinerja Kepegawaian di Perusahaan PT.PLN DJBB ini adalah :
1.
Pada saat tiap ada yang memberikan keluhan, maka di bagian SPV.PP memberikan
daftar pelayanan keluhan dan kertas keluhan 2 rangkap kepada SPV.Kantor
Pelayanan DK.
2.
Kemudian setelah SPV.Kantor Pelayanan UPJ selesai menerima keluhan dan
mencatatnya pada kertas keluhan, kemudian kertas keluhan yang telah disetujui
oleh SPV Kantor UPJ diserahkan kepada WMM.Sekr.WMM.
3.
Setelah kertas keluhan yang telah diisi diterima oleh WMM.Sekr maka kertas
keluhan tersebut yang mana berisi keluhan-keluhan dari tiap UPJ, langsung dihitung
jumlah keluhan oleh WMM.Sekr pada kertas keluhan yang sama yaitu 2 rangkap.
Setelah diproses oleh WMM.Sekr kertas keluhan tersebut berubah menjadi bukti
keluhan 2 rangkap, yang mana bukti keluhan itu meupakan form yang sama yaitu
kertas keluhan yang sudah diproses oleh WMM.Sekr. Kemudian bukti keluhan
rangkap pertama diberikan kepada SPV.Kantor Pelayanan dan rangkap ke dua disimpan
oleh WMM.Sekr.
4.
Setelah bukti keluhan diterima oleh WMM.Sekr maka setiap beres pekerjaan akan
mencatatnya dibuku laporan keluhan harian, kemudian bukti keluhan tersebut
diarsipkan oleh WMM.Sekr .
5.
Setelah WMM.Sekr mencatat semua bukti keluhan dibuku laporan keluhan harian,
kemudian WMM.Sekr membuat laporan keluhan harian untuk diberikan kepada
manager.
4.1.2.1 Flow Map Sistem Informasi kinerja
Kepegawaian Yang Sedang Berjalan
Flow
map merupakan analisa yang digunakan untuk menguraikan prosedur pengolahan
transaksi yang menggunakan relasi dan entitas suatu informasi sekaligus
menguraikan aliran data dalam sistem. Di bawah ini adalah gambar Flow Map
Sistem Informasi kinerja Kepegawaian yang sedang berjalan di Perusahaan PT.PLN
DJBB seperti gambar 4.1:
Keterangan
:
KP : Kertas Pelayanan A3 : Arsip Buku Laporan Keluhan
A1 : Arsip Daftar Pelayanan Harian A4 : Arsip Laporan Keluhan Harian
A2 : Arsip Bukti Keluhan
4.1.2.2 Diagram Kontek
Diagram
kontek adalah bagian dari data Flow Diagram yang berfungsi untuk memetakan
model lingkungan, yang dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang memiliki kseluruhan
sistem. Diagram kontek yang digunakan dapat dilihat pada gambar 4.2 :
4.1.2.3 Data Flow Diagram
Data
Flow Diagram (DFD) berfungsi untuk menggambarkan system sebagai jaringan antar
fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data. Pada
dasarnya sebuah diagram yang menjelaskan bagaimana hubungan bersama dari bagian
file, laporan, sumber dokumen dan sebagainya.
Adapun
Data Flow Diagram (DFD) level 1 yang digunakan terdiri dari dua entitas yaitu
SPV.Kantor Pelayanan dan pimpinan. Sedangkan proses yang dilakukan yaitu proses
membuat bukti keluhan dan proses membuat laporan keluhan pada gambar :
4.2 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 :
4.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
Dilihat
dari prosedur kerja sistem informasi Kepegawaian di Perusahaan PT.PLN DJBB
prosesnya sudah cukup baik, hanya saja ada beberapa hal yang menjadi kekurangan
dalam sistem tersebut diantaranya adalah :
4.3.1 Perancangan Sistem
Perancangan sistem secara umum
merupakan tahap persiapan dari perancangan sistem secara terinci,
komponen-komponen sistem informasi dirancang dengan tujuan untuk
dikomunikasikan kepada user.
4.3.2 Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan pembuatan perancangan sistem
ini adalah untuk memberikan penjelasan atau mendefinisikan kepada pemakai.
Demikian pembuatan rancangan ini diharapkan dapat membantu mengatasi
kekurangan-kekurangan yang ada dan dapat menghasilkan informasi serta
laporan-laporan dengan cepat dan tepat.
Adapun
tujuan perancangan sistem secara global adalah membentuk kerangka sistem
pengolahan data dengan bantuan komputer. Selain itu tujuan dari perancangan sistem
yang diusulkan ini adalah :
1.
Memperbaiki
sistem data yang masih manual.
2.
Mengelola
pengarsipan data dan pembuatan laporan agar lebih cepat.
4.3.2.1 Gambaran Umum Sistem
yang Diusulkan
Dalam menangani permasalahan
yang sering muncul dikarenakan akibat pengolahan data pesanan masih menggunakan
sistem manual atau belum terkomputerisasi maka penulis mempunyai gambaran umum
yang diusulkan sebagai berikut :
1.
Untuk
memperbaiki proses pengolahan data pelayanan maka dibangun sebuahmaplikasi
sistem informasi yang terkomputerisasi
2.
Dengan
dibangunnya sistem informasi pengolahan data secara terkomputerisasi diharapkan
dapat mengurangi kesalahan dalam proses pengolahan data seperti proses
pencatatan dan perhitungan agar menjadi lebih efektif dan efisien.
4.3.2.2 Perancangan Prosedur yang Diusulkan
Perancangan
posedur yang diusulkan pada Sistem Infomasi Kepegawaian
Di
PLN DJBB ini adalah sebagai berikut :
1.
SPV.PP
memberikan daftar pelayanan dan kertas keluhan sebanyak 1 rangkap kepada SPV. Kantor
Pelayanan DK, lalu SV.Kantor Pelayanan DK tersebut mencatat keluhan tersebut
pada kertas keluhan, kemudian kertas keluhan tesebut diserahkan kepada WMM.Sekr
dan daftar keluhan tesebut diarsipkan.
2.
Setelah
itu WMM.Sekr menginputkan data keluhan dari kertas keluhan ke dalam database,
dan kertas keluhan tersebut diarsipkan.
3.
Setelah
data pelayanan tersebut diinputkan maka secara otomatis data pelayanan tersebut
akan tercetak pada bagian SPV.Pelayanan. Apabila SPV.Kantor Pelayanan menambah
pelayanan baru baru, maka pelayanan tersebut diinputkan kembali kedalam sistem
yang sudah dilayani.
4.
Setelah
SPV.Kantor Pelayanan selesai menerima dan akan melakukan penghitungan, SPV.PP
terlebih dahulu mencetak penghitungan sesuai daftar pelayanan keluhan .
Kemudian SPV.Kantor Pelayanan akan menyelesaikan penghitugan dan SPV.PP akan
mencetak bukti keluhan rangkap 2 yang akan diserahkan kepada SPV.Kantor Pelayanan
dan untuk diarsipkan
5.
Setiap
hari setelah Perusahaan tutup maka Deputi manager akan mencetak laporan keluhan
harian yang akan diserahkan kepada pimpinan dan laporan keluhan harian tersebut
diarsipkan.
4.3.2.3 Flow Map
Pada dasarnya flow map
sistem yang diusulkan oleh penulis tidak terlalu jauh beda dengan flow map
sistem yang sudah berjalan, tetapi ada sedikit penambahan dan penyimpanan data
dalam bentuk database.
Flow map sistem yang diusulkan bisa
dilihat pada gambar 4.4
Ket :
A1
: Arsif Daftar Pelayanan
A2
: Arsip Kertas PelayananTerisi
A3
: Arsip Laporan Keluhan Harian
4.3.2.4 Diagram Kontek
Diagram kontek sering
juga disebut sebagai data alir diagram level 0, gambar dibawah ini adalah
gambar diagram kontek yang diusulkan.
4.3.2.5 Data Flow Diagram
4.3.2.6 Kamus Data
Kamus data merupakan bagian dari
perancangan sistem yang berisi field-field yang diperlukan oleh sistem database
untuk menjalankan aplikasi program yang telah dibuat. Kamus data dapat
dikatakan sebagai penjelasan dari field-field dalam table database.
1.
Nama
Aliran Data : Kertas PelayanTerisi
Alias : -
Deskripsi Data
: Data pelayanan SPV.Pelayanan DK
Arus Data :
SPV.Pelayanan.DK-Proses 1.0-File Data Pelayan
Struktur Data :
Kode, Jenis_keluhan,Nama
2.
Nama
Aliran Data : Data Pelayanan
Alias : -
Deskripsi Data
: Data untuk diserahkan kepada SPV.Pelayanan dan
Digunakan untuk
keluhan dan laporan keluhan.
Arus Data :
SPV.Pelayanan DK-Proses 1.0-File Data Pelayanan
Struktur Data :
No, Kode, Total_keluhan
3.
Nama
Aliran Data : Bukti Keluhan
Alias : -
Deskripsi Data
: Bukti keluhan
Arus Data :
Proses 3.0-SPV.Pelayanan DK
Struktur Data :
No,Tgl,total_keluhan
4.
Nama
Aliran Data : Laporan Keluhan Harian
Alias : -
Deskripsi Data
: Data laporan keluhan harian yang diberikan kepada pimpinan
Arus Data :
Proses 4.0-Pimpinan
Struktur Data :
No, Tanggal,Bukti_keluhan,Total_keluhan
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Sistem informasi kepegawaian di PT.PLN
yang dirancang, diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh
perusahaan. Memperbaiki system sebelumnya yang masih banyak kekurangan dalam
mengatasi data pegawai dalam kepegawaian dengan sistem yang telah
terkomputerisasi. Dengan diterapkannya sistem ini diharapkan segala kendala
tentang keterlambatan dan ketidak-akuratan laporan-laporan yang berhubungan
dengan data pegawai dapat diatasi. Data-data yang terdapat didalam kepegawaian
juga dapat diketahui secara cepat dan akurat. Kekurangan yang dihasilkan dari
sistem sebelumnya dapat ditekan seminimal mungkin.
Dari
proses pembuatan sistem ini, dapat diketahui bahwa untuk menyusun suatu sistem
informasi yang baik, tahap-tahap yang perlu dilakukan adalah dengan mempelajari
sistem yang ada atau yang berlaku saat ini , merumuskan permasalahan yang ada,
mencari alternatif penyelesaian untuk masalah yang ada, kemudian merancang
suatu sistem yang dapat mengatasi masalah serta mengimplementasikan sistem yang
dirancang.
Jika
terjadi perubahaan kebutuhan sistem, maka untuk dapat menyediakan informasi
yang aktual perlu diadakan lagi tahap-tahap pembuatan suatu sistem seperti yang
telah disimpulkan diatas.
5.2 Saran
a.
Dengan
adanya sistem informasi kepegawaian ini, maka perlu pengetahuan dan pelatihan
bagi operator atau pengguna komputer untuk menjalankannya.
b.
Pembuatan
file cadangan(backup) sebaiknya dilakukan secara berkala, hal ini sangat
penting artinya untuk mencegah kemungkinan kehilangan dan kerusakan data yang
telah disimpan.
c.
Sebaiknya
digunakan program antivirus dan update selalu antivirus. Hal ini dimaksudkan
untuk mencegah terjadinya pengerusakan pada program ataupun data-data yang lain
yang disebabkan oleh virus atau malmware.
d.
Masih
perlu dikembangkan sistem pelayanan jaringan kepegawaian ini agar jauh lebih
sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Jogianto,
H, M. Pengenalan Komputer Analisis Dan Disain Sistem : Pendekatan
Robert H. Blissmer
(1985-1986), Computer Annual, an Introduction to Information Systems, (2nd
Edition), John Wiley & Sons, 1985.
Harianto Kristanto
(1993-1994), Konsep dan Perancangan
Database, Andi Offset Yogyakarta.
V. Carl Hamacher,
Zvonko G. Vranesic, Safwat G. Zaky (2001), Computer Organization, (5th
Edition), McGraw-Hill.