5. ASC Purple (Amerika Serikat)
Satu paket dua superkomputer ini dibeli dengan harga 290 juta dollar atau sekitar 3,84 trilyun dollar. Pada tahun 2005, keduanya diinstal di di Laboratorium Lawrence Livermore. Baru pada tahun 2010, paket ini mengalami perombakan. Pada waktu itu, superkomputer ASC Purple berada di urutan ke-66 untuk list-nya TOP500. Yang BlueGene/L menjadi generasi yang lebih terdahulu serta menjadi model bagi BlueGene/Q.
Fungsi ASCI Purple yaitu lebih ke menstimulasi dan mengganti testing WMD secara langsung. Sementara BlueGene/L lebih condong ke area pengetahuan. Misalnya memprediksi perubahan iklim serta mempelajari interaksi antara kepadatan atmosfir dan polusi. DoE mengklaim kalau dua sistem ini memiliki kekuatan proses 1,5 kali lebih besar dibanding 500 mesin yang ada dalam TOP500 tahun 2002.
4. Sierra and Summit (Amerika Serikat)
Tak lama lagi Nvidia dan IBM akan menjembatani Amerika Serikat untuk mendapatkan tempat-tempat berharga bagi superkomputernya. Baik itu dari segi kecepatan, terobosan teknologi, penelitian ilmu pengetahuan, ekonomi dan keamanan nasional. Dua superkomputer ini dirancang dengan menggunakan Power Server IBM dan akselerator Nvidia Tesla GPU. Keduanya direncanakan akan diinstal nanti pada tahun 2017.
Seperti yang diketahui sekarang, Tianhe-2 milik Tiongkok jadi superkomputer tercepat di dunia. Kekuatannya saja mencapai 55 PFLOPS, dua kali lipat dibanding runner up-nya. Sementara sistem Sierra nanti akan melampaui 100 PFLOPS dan Summit-nya akan memiliki kapabilitas sebanyak 300 PFLOPS.
Fungsi Sierra yang ada di Laboratorium Nasional Lawrence Livermore yaitu untuk menjami keamanan dan efektivitas program nuklir nasional. Sementara Summit akan sangat bermanfaat bagi aplikasi ilmu pengetahuan di dunia. Kita mesti menyiapkan uang sebesar 325 juta milyar atau sekitar 4,3 trilyun untuk memboyongnya.
3. Tianhe-2 (Tiongkok)
Ini dia yang sempat kami singgung si atas. Tianhe-2 atau “Gugusan Bima Sakti 2”, jadi superkomputer tercepat di dunia. Tim yang terdiri dari 1.300 ilmuwan dan insinyur sudah merancangnya. Adapun lokasinya ada di National Supercomputer Center, yang ada di Guangzhou, Tiongkok. Rekornya sebagai yang tercepat pertama sudah didapatkan sejak tahun 2013. 863 High Technology Program menjadi sponsornya. Sementara inisiatornya adalah pemerintah negara Tiongkok dan provinsi Guangzhou sendiri.
Tianhe-2 ini dibangun di National University of Defense Technology (NUDT) Tiongkok. Hal itu diputuskan pasca Amerika Serikat menolak aplikasi Intel untuk lisensi ekspor CPU dan coprocessor boards. Superkomputer ini bisa mencapai 33.860 trilyun kalkulasi per detik. 1 jam atau 60 detik dari kalkulasinya sama dengan 1.000 tahun penjumlahan rumit oleh 1,3 juta orang. Sungguh canggih, sehingga begitu diandalkan dalam simulasi, analisis dan aplikasi keamanan pemerintah. Superkomputer yang super cepat ini dihargai dengan 390 juta dollar atau sekitar 5,2 trilyun rupiah.
2. Earth Simulator (Jepang)
Sebenarnya superkomputer ini sudah dikembangkan Pemerintah Jepang pada tahun 1997. Biaya untuk proyek ini sebesar 60 milyar yen. Kalau diubah dalam bentuk dollar masa kini, harganya setara denfan 500 juta dollar atau 6,63 trilyun rupiah. Benda ini digunakan untuk model iklim global, mengeluasi efek dari global warming serta permasalahan padat bumi geofisika.
Pada tahun 2002, proyek superkomputer ini rampung. Ia dikembangkan untuk Agensi Aerospace Exploration, Institut Atomic Energy Research dan Marine Science & Technology Center Jepang. Dari tahun itu sampai tahun 2004, Earth Simulator aka ES jadi superkomputer paling cepat. Sistemnya memiliki fitur-fitur yang bisa melindungi komputer dari gempa bumi dan pencahayaan.
1. Fujitsu K (Jepang)
Ini dia superkomputer yang menduduki posisi puncak. Masih dari Jepang. Namanya Fujitsu K, huruf K-nya merupakan inisial dari “kei”. Maknanya yaitu 10 quadrillion atau 10 pangkat 15. Pada tahun 2011, TOP500 sempat menempatkan namanya dalam kategori superkomputer tercepat. Setahun kemudian, posisi tersebut direbut oleh Sequoia-nya IBM.
Kini superkomputer ini menduduki posisi ke-4 untuk yang tercepat di dunia, dengan ukuran kecepatan ada di angka 11 PFLOPS. Sistem komputer “K” ini menguras dana sebesar 140 milyar yen, atau sebesar 1,2 milyar dollar atau sekitar 15,9 trilyun rupiah. Ia memerlukan 10 juta dollar per tahun untuk biaya operasi serta penggunaan daya sebesar 9.89 MW, sepadan dengan 10.000 perumahan kota atau 1 juta dekstop komputer yang terhubung.
Pembahasan mengenai superkomputer ini tentunya membuat kita berdecak. Betapa kemajuan teknologi dan informasi sudah begitu jauh dan canggih. 10 Komputer Super Paling Mahal Di Dunia
Mau Informasi lebih lagi, ini dia => Serba 10 (sepuluh) yang Menarik, Keren, dan Unik di Dunia.