Makalah : Kapita Selekta

DAFTAR ISI
Lembar Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang------------------------------------------------------------------------------------------        1
1.2 Identifikasi Masalah ---------------------------------------------------------------------------------        2
1.3 Rumusan Masalah -----------------------------------------------------------------------------------        2
1.4 Batasan Masalah -------------------------------------------------------------------------------------        2
1.5 Maksud Dan Tujuan --------------------------------------------------------------------------------        2
1.6 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek  ---------------------------------------------------------------        3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Sistem Informasi --------------------------------------------------------------------------        4
2.1.1 Konsep Dasar Sistem -------------------------------------------------------------------------        4
2.1.2 Pengertian Sistem -----------------------------------------------------------------------------        4
2.1.3 Analisis Sistem ---------------------------------------------------------------------------------        6
2.1.4 Konsep Dasar Informasi --------------------------------------------------------------------        6
2.1.5 Konsep Dasar Sistem Informasi ----------------------------------------------------------        6
2.1.6 Pengertian Sistem Informasi ---------------------------------------------------------------        7
2.2 Alat – alat Pemodelan Sistem Informasi ----------------------------------------------------        8
2.2.1 Perancangan Proses --------------------------------------------------------------------------        8
2.2.2 Perancangan Basis Data --------------------------------------------------------------------        10


BAB III PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Tinjauan Umum Perusahaan --------------------------------------------------------------------           13      
3.1.1 Sejarah PLN Jawa Barat ---------------------------------------------------------------------           13
3.1.2 PT PLN ( Persero ) Distribusi Jawa Barat & Banten -------------------------------           14
3.1.3 Visi, misi dan motto PT. PLN (Persero) ----------------------------------------------           16
3.2 Struktur Organisasi Perusahaan ----------------------------------------------------------------           17
3.3 Deskripsi Jabatan -----------------------------------------------------------------------------------           17
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan --------------------------------------------------------------------           18
4.1.1 Analisas Dokumen----------------------------------------------------------------------------           18      
4.1.2 Analisis Posedur Yang Sedang Berjalan -----------------------------------------------           19
  4.1.2.1 Flow Map Sistem Informasi kinerja Kepegawaian Yang Sedang Berjalan
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------           20              
  4.1.2.2 Diagram Kontek -------------------------------------------------------------------------           22
  4.1.2.3 Data Flow Diagram --------------------------------------------------------------------           22     
4.2 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 ------------------------------------------------------------           23
4.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan --------------------------------------------------------           24
4.3.1 Perancangan Sistem --------------------------------------------------------------------------           25     
4.3.2  Tujuan Perancangan Sistem --------------------------------------------------------------           25
  4.3.2.1 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ---------------------------------------           25
  4.3.2.2 Perancangan Prosedur yang Diusulkan ------------------------------------------           26
  4.3.2.3 Flow Map ----------------------------------------------------------------------------------           26
  4.3.2.4 Diagram Kontek -------------------------------------------------------------------------           28
  4.3.2.5 Data Flow Diagram ---------------------------------------------------------------------           28
  4.3.2.6 Kamus Data -------------------------------------------------------------------------------           29
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan --------------------------------------------------------------------------------------------           30
5.2 Saran ----------------------------------------------------------------------------------------------           30
Daftar Pustaka





DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHUAN
1.1 Tabel Jadwal Kerja Praktek -----------------------------------------------------------------------           3
BAB III PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Tabel Tabel Evaluasi Sistem Informasi Kepegawaian ------------------------------------           24













DAFTAR GAMBAR
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Gambar Komponen-Komponen Fungsional -----------------------------------------------       7
2.2 Gambar Relasi satu ke satu ----------------------------------------------------------------------       11
2.3 Gambar Relasi Satu ke banyak -----------------------------------------------------------------       11
2.4 Gambar Relasi banyak ke satu -----------------------------------------------------------------       11
2.5 Gambar Relasi banyak ke banyak -------------------------------------------------------------       11
BAB III PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Gambar Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) -------------------------------------------       17
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1 Gambar Flowmap yang sedang berjalan di Perusahaan PT.PLN DJBB ------------       21
4.2 Gambar Diagram Kontek Sistem Informasi Kepegawaian ----------------------------       22
4.3 Gambar Data Flow Diagram (DFD) Level 1 -----------------------------------------------       23
4.4 Gambar Flow Map yang Diusulkan ----------------------------------------------------------       27
4.5 Gambar Diagram Kontek yang Diusulkan --------------------------------------------------       28
4.6 Gambar Data Flow Diagram (DFD) Level 1 -----------------------------------------------       28





BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
                   Setiap pekerjaan atau kegiatan memerlukan data dan informasi, sebaliknya dengan adanya pekerjaan atau kegiatan akan menghasilkan data dan informasi baru. Untuk keperluan pekerjaan baik yang bersifat administratif ataupun manajerial data diolah terlebih dahulu menjadi informasi. Pengolahan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaaan atau manajemen masing-masing.
                   Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dewasa ini sangat berpengaruh pada perkembangan pekerjaan informasi. Dengan adanya komputer, data dapat diolah ke dalam berbagai bentuk informasi sesuai dengan keperluan masingmasing unit kerja. Dengan kemajuan alat pengolahan data (komputer) tersebut, manusia semakin sadar akan pentingnya informasi bagi kehidupan. Demikian pula dengan para pimpinan atau manajer. Sebagaimana diketahui, secara umum tingkat (level) kegiatan organisasi terbagi menjadi empat, yaitu lini operasional, manajemen lini bawah, manajemen lini tengah, dan manajeman lini atas. Sesuai dengan tingkat manajemen masing-masing, mereka semakin menyadari bahwa dengan informasi yang bernilai tinggi dapat membuat keputusan dengan cepat, tepat, dan benar.
                   PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten merupakan sebuah perusahaan besar yang dimana terdapat para pegawai yang melakukan aktivitas sehari-hari di bidangya masing-masing sehingga diperlukan sebuah sistem komputerisasi yang dapat menunjang segala aktivitas tersebut sehingga data-datanya dapat didokumentasikan dengan baik dan dapat memberikan informasi secara cepat, tepat dan akurat bagi unit-unit kerja yang membutuhkannya. Apabila sistem informasi yang digunakan belum terkomputerisasi dengan baik maka akan mengakibatkan kebutuhan informasi akan terhambat dan akan menggangu kinerja.




1.2 Identifikasi Masalah
                    Berdasarkan apa yang telah diuraikan pada latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasi masalah yang ada pada lingkungan perusahaan khususnya kepegawaian pada bagian TI ( Technology Information ) adalah sebagai berikut:
1.     Pengecekan data-data yang masuk dari tiap UPJ atau unit pelayanan jaringan.
2.    Pengecekan adanya gangguan di tiap UPJ atau unit pelayanan jaringan.
3.    Laporan melalui online dari tiap UPJ .
4.    Sharing informasi yang berhubungan dengan jaringan yaitu jaringan komputer.
1.3 Rumusan Masalah
     Rumusan Masalah yang ada di lingkungan perusahaan :
·         Bagaimana sistem pengecekan data-data yang masuk ke kantor distribusi dari tiap UPJ atau unit pelayanan jaringan.
·         Bagaimana sistem pembuatan laporan yang diusulakan oleh perusahaan PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten.
1.4 Batasan Masalah
                   Dalam sistem PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten masih memiliki berbagai bidang yang lain, namun dalam penyusunan laporan kerja praktek ini ruang lingkup batasan masalah hanya pada sistem informasi kepegawaian di PT.PLN yaitu:
1.     Memantau progress secara online,untuk pengambilan keputusan daerah mana saja yang masih kekurangan asupan listrik.
2.    Untuk memantau efektivitas kerjasama dengan perusahaan mitra lainnya.
3.    Seluruh bagian TI dapat memantau bila terjadi kesalahan data yang ada di data center dengan data-data di APJ atau UPJ.
1.5 Maksud dan Tujuan
                    Maksud dari penulisan laporan kerja praktek ini adalah sebagai salah satu syarat dari dosen yang memberikan tugas ini Jurusan Manajemen Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.


     Adapun tujuan dari penulisan laporan kerja praktek ini adalah:
1.     Untuk mempraktekan pengetahuan yang telah didapat selama kuliah dengan kenyataan di lapangan kerja.
2.    Untuk mengatasi hambatan dan masalah-masalah yang terdapat pada PT. PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten, Terutama pada bagian kepegawaian di bidang TI.
3.    Pembuatan aplikasi untuk mendukung pelaksanaan Sistem Informasi Kepegawaian pada PT. PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten.
1.6 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
                    Lokasi penelitian dilaksanakan di PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten Jl.Asia Afrika No.63 Bandung. Sedangkan waktu kerja praktek dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut ini :




BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Sistem Informasi
                    Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting dan dikatakan bernilai apabila manfaat dari informasi tersebut lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya di dalam pengambilan keputusan. Informasi itu sendiri dapat diperoleh dari sistem informasi atau disebut juga Processing System.
     Menurut JOGIANTO sistem informasi adalah :
                   “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
2.1.1 Konsep Dasar Sistem
                   Istilah “Sistem” sekarang ini banyak dipakai, konsep-konsep yang berhubungan dengan sistem telah diterapkan dalam berbagai rancangan system terhadap pemecahan masalah dan manajemen. Sebuah sistem terdiri atas bagianbagian yang bergabung untuk satu tujuan. Model dasarnya adalah masukan, pengolahan dan keluaran.
2.1.2 Pengertian Sistem
                   Sistem dapat didefinisikan dengan dua pendekatan, yaitu sistem yang menekankan pada prosedur dan sistem yang menekankan pada elemen atau komponennya. Menurut JOG [1]:
                   “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau penyelesaian suatu sasaran tertentu”.
                   Suatu sistem mempunyai elemen-elemen penyusun, antara lain :

1.     Tujuan
Sasaran atau tujuan dari sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem.
2.    Batasan
Dalam mencapai tujuan dari sistem dibutuhkan batasan-batasan suatu system dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3.    Kontrol
Kontrol merupakan pengawasan dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem yang dapat berupa asal masukan, frekuensi masukan data, dan jenis masukan.
4.    Input
Input merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima data masukan dimana data dapat berupa asal masukan, frekuensi masukan data dan jenis masukan data.
5.    Proses
Proses merupakan bagian yang mengolah data menjadi informasi sesuai dengan keinginan pemakai.
6.    Output
Output merupakan keluaran atau tujuan dari sistem yang didapat dari input dan proses yang dilakuakan.
7.    Umpan Balik
Dalam suatu sistem yang baik dibutuhkan adanya umpan balik yang tujuannya sebagai perbaikan dan pemeliharaan.


2.1.3 Analisis Sistem
                   Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kebagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahannya, kesempatankesempatan dan hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.
2.1.4 Konsep Dasar Informasi
     Menurut JOG [1]:
                   “ Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerima dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang”.
     Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu :
1.     Akurat
           Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan yang biasanya terjasi dan selain itu harus jelas maksud dan tujuannya, sehingga output (keluaran) bias dipertanggung jawabkan.
2.    Tepat Waktu
           Informasi pada saat diperlukan tidak boleh terlambat karena informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai lagi dalam pengambilan suatu keputusan.
3.    Relevan
                    Informasi harus bermanfaat dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan pemakai.
2.1.5 Konsep Dasar Sistem Informasi
                   Sebuah sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem informasi yang selain melakukan semua pengolahan transaksi yang perlu untuk sebuah organisasi yang memberi dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dan pengambilan keputusan.
                   Organisasi selalu membutuhkan sistem-sistem untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, melihat kembali dan menyalurkan informasi. Komputer merupakan sebuah teknologi baru pada sistem informasi, sehingga sebuah system informasi berdasarkan komputer akan memberikan efisiensi waktu dan memudahkan dalam penyimpanan data.
2.1.6 Pengertian Sistem Informasi
     Menurut JOG [1]:
                   “suatu jaringan kerja yang merupakan kumpulan dari elemem-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu yaitu berupa informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan baik untuk waktu sekarang ataupun diwaktu yang akan datang”.
                    Suatu sistem informasi berisi himpunan terintegrasi dari komponen manual dan komponen terkomputerisasi yang bertujuan untuk menghasilkan informasi untuk pemakai.
                   Untuk lebih jelasnya mengenai komponen-komponen fungsional tersebut, maka dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

     Sistem Informasi mempunyai beberapa komponen, antara lain :
1.     Perangkat Keras (Hardware)
           Merupakan komponen fisik berupa peralatan input, peralatan proses, dan peralatan output.
2.    Perangkat Lunak (Software)
                    Merupakan intruksi-intruksi yang membuat komputer malakukan pekerjaan tertentu.
3.    SDM (Brainware)
           Sebagai pengoperasi sistem.
4.    Data
           Fakta-fakta, perkiraan-perkiraan, dan pendapat pandapat yang belum memiliki arti guna.
5.    Prosedur
           Intruksi-intruksi yang digunakan dalam mengoperasikan sistem.
2.2 Alat-Alat Pemodelan Sistem Informasi
                   Alat-alat pemodelan sistem informasi adalah alat-alat yang digunakan dalam perancangan sistem informasi.
2.2.1 Perancangan Proses
       Pada perancangan proses alat-alat pemodelan sistem informasi yang digunakan ada tiga jenis, yaitu :
1.     Diagram alir Dokumen / Flowchart
          Diagram alir data atau Flowchart merupakan penguraian dari suatu system informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi serta dapat mengevaluasi suatu permasalahan yang diharapkan dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.
2.    Diagram konteks (Context Diagram)
                    Context Diagram adalah bagian dari DFD yang berfungsi memetakan model lingkungan, yang dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Context Diagram menyoroti sejumlah karakteristik system yaitu:
a.      Kelompok Pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem melakukan komunikasi (sebagai terminator)
b.      Data Masuk, yaitu data yang diterima system dari lingkungan dan harus diproses dengan cara tertentu.
c.      Data Keluar, yaitu data yang dihasilkan system dan diberikan ke dunia luar.
d.      Penyimpanan data (Storage), yaitu digunakan secara bersamaan antara system dengan terminator. Data ini dapat dibuat oleh sistem dan digunakan oleh atau sebaliknya dibuat oleh lingkungan dan digunakan oleh sistem. Hal ini berarti pembuatan simbol penyimpanan dalam Context Diagram di benarkan dengan syarat simbol tersebut merupakan bagian dari dunia diluar system.
e.      Batasan, antara system dan lingkungan
          Simbol yang digunakan dalam Context Diagram (CD) antara lain :
1.     Persegi Panjang (terminator)
           Untuk berkomunikasi langsung dengan system melalui aliran data
2.    Lingkaran
           Untuk menunjukan adanya kegiatan proses dalam system.
3. Data Flow Diagram (DFD)
                   DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu system yang telah ada atau sistem baru yang dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik di mana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan system yang terstruktur.
              Sedangkan arti dari DFD tersebut adalah sebuah teknik yang mengambarkan aliran data dan transformasi yang digunakan sebagai perjalanan data dari masukan menuju keluaran.
                    Diagram ini menjelaskan bagaimana data masukan diubah menjadi keluaran dimana setiap bagian pada diagram menjelaskan proses transformasi yang berbeda. DFD dapat digunakan untuk menggambarkan system atau perangkat lunak pada banyak tingkatan dari suatu abstraksi. DFD dapat dibagi kedalam tingkatan-tingkatan yang menggambarkan pertambahan atau peningkatan aliran data dan rincian fungsional. Level-0 pada DFD, menyatakan prosedur-prosedur dan keseluruhan system yang digambarkan pada model konteks, sedangkan model konteks merupakan model system pokok yang menggambarkan keseluruhan lemen perangkat lunak sebagai sebuah lingkaran dengan data masukan dan data keluaran dinyatakan dengan anak panah masuk atau keluar, berturut-turut dengan kata lain model konteks menjelaskan bagaimana gambaran system dan hubungan dengan pihak luar.
              Setiap proses dan jalur-jalur aliran data di gambarkan pada tingkat yang lebih tinggi (misalnya level-1) dan dinyatakan proses-proses dari keseluruhan proses dari keseluruhan prosedur yang digambarkan pada level-0.
2.2.2 Perancangan Basis Data
                   DataBase adalah kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file yang lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu. Apabila terdapat file yang tidak dapat dipadukan atau dihubugkan dengan file yang lain berarti file tersebut bukanlah kelompok dari satu database maka ia akan membentuk satu database baru.
                   Perancangan basis data diperlukan agar bisa diperoleh dari data yang komplek dan efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan mudah dalam pemanipulasian (tambah, ubah, hapus) data
                   Dalam merancang basis data, dapat dilakukan dengan :
1.     Menerapkan normalisasi terhadap struktur table yang telah diketahui
2.    Membuat table model Entity Relationship
                   Perancangan basis data dibutuhkan agar didapat sistem yang lengkap dan efisien melalui beberapa tahap, yaitu :
a. Entity Relantioship Diagram (ERD)
                   ERD adalah sebuah diagram yang menggambarkan model relasi antara rancangan data tersipan atau file, model relasi ini diperluikan untuk menggambarkan struktur data dari relasi antar data serta digunakan pula untuk menentukan hak pemakai (user) serta pemilikan data.
     Model ERD diagram dibentuk dari komponen dasar yaitu :
1.     Entitas
      Entitas adalah segala sesuatu yang ada dapat dibedakan entitas dapat berupa orang, benda, peristiwa atau konsep yang bisa memberikan atau mengandung informasi.

2.    Atribut
      Setiap entitas mempunyai atribut atau elemen data yang mencirikan entitas tersebut.
3.    Relasi
Hubungan antara entitas atau beberapa entitas.
     Jenis-jenis relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas dapat berupa
1.     Satu ke Satu (One to One).
2.    Satu ke banyak (One to Many).
3.    Banyak ke Satu (Many to One)
4.    Banyak ke Banyak (Many to Many)
b. Teknik Normalisasi
                    Proses normalisasi yaitu proses pengelompokan data elemen menjadi table-table yang menunjukan Entitas dan Relasinya
1.     Bentuk Normal Pertama (1NF)
      Bentuk normal tahap pertama (1NF) terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak (Multivalued Attribute) atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai yang sama.
2.    Bentuk Normal Kedua (2NF)
      Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama / primary key
3.    Bentuk Normal Ketiga (3NF)
      Bentuk normal ketiga (3NF) terpenuhi jika sebuah tabel, semua atribut yang tidak termasuk primary key memiliki ketergantungan pada kunci penentu selain primary key.
4.    Boyce Codd                                     
      Untuk menjadi BCNF (Boyce Codd Noral Form) relasi harus dala bentuk normal kesatu (1NF) dan setiap atribut harus memiliki ketergantungan fungsional pada atribut Super Key.
c. Kamus Data
                    Kamus data atau system data dictionary adalah katalog fakta tentang data kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan kamus data analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir kedalam sistem dengan lengkap pada tahap analisis sistem kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir kedalam sistem. Pada tahap perancangan sistem kamus data di gunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database.

BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Tinjauan Umum Perusahaan
3.1.1 Sejarah PLN Jawa Barat
                   Bangunan tua peninggalan Belanda yang letaknya persis di sisi sungai Cikapundung dan bersebelahan dengan Gedung Merdeka,sebuah gedung tua bertempat peserta Konferensi Asia Afrika di gelar di kota Bandung seakan menjadi symbol kasat mata yang mampu menuturkan panjangnya perjalanan penyediaan tenaga listrik di bumi pasundan,sejak dulu,kini dan esok hari.
                   Gedung lawas hasil polesan arsitek Belanda,yang kini dibalut cat tembok abuabu muda yang dipadu dengan warna biru tua itu,seakan menjadi saksi bisu sejarah kelistrikan di tatar parahyangan.
                   Berawal di tahun 1905,di kota Bandung berdiri perusahaan listrik milik pemerintah colonial Belanda dengan nama Bandoengsche Electriciteit Maatschaappij ( BEM ).selanjutnya BEM diubah menjadi perusahaan perseroan dengan nama Gemeenschapplijk Electriciteit Bedrijf en Omstreken Voor Bandoeng ( GEBEO ).
                   Perubahan kembali terjadi,ketika pemerintahan jepang mengambil alih kekuasaan di Indonesia diantara rentang waktu 1942-1945.pada saat itu, pendistribusian tenaga listrik dilaksanakan oleh perusahaan yang didirikan oleh pemerintah jepang dengan nama Djawa Denki Djigyo Sha Bandoeng Shi Sha.
          Pasca Kemerdekaan Republik Indonesia,penguasaan pengelolaan tenaga listrik ditangani langsung oleh Pemerintah Indonesia.salah satunya ditandai dengan terbentuknya perusahaan istrik di Jawa Barat dengan nama PLN Exploitasi XI.pada tahun 1961 hingga pertengahan tahun 1975.kemudian pada kurun waktu 1975 sampai 1994,PLN Exploitasi XI diubah namanya menjadi Perusahaan Umum ( Perum ) Listrik Negara Distribusi Jawa Barat. Di tahun 1994,sejalan dengan perkembangan ekonomi dan pertumbuhan kelistrikan yang bergerak begitu cepat,Badan Hukum PLN mengalami perubahan dari perusahaan umum ( Perum ) menjadi Perseroan.Perubahan ini turut mengubah nama perusahaan listrik di Jawa Barat menjadi PT PLN ( Persero ) Distribusi Jawa Barat.
                    Oleh karena wilayah kerjanya tidak hanya menjangkau Jawa Barat saja, tetapi juga Propinsi Banten,maka sejak tanggal 27 Agustus 2002 hingga saat ini nama PT PLN ( Persero ) Distribusi Jawa Barat dan Banten disingkat PLN DJBB,masih menempati bangunan lawas bernilai sejarah yang beralamat di Jl.Asia Afrika No.63 Bandung.
3.1.2 PT PLN ( Persero ) Distribusi Jawa Barat & Banten
                   Kelistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, pada saat beberapa perusahaan belanda, antara lain pabrik gula dan the mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Kelitrikan untuk kemanfaatan umum mulai pada saat perusahaan swasta belanda yaitu NV NIGN yang semula bergerak dibidang gas memperluas usahanya di bidang listrik untuk kemanfaatan umum. Pada tahun 1927 pemerintah belanda membentuk s’Lands Waterkaracht Badrijven ( LB ) yaitu perusahaan listrik Negara yang mengelola beberapa PLT antara lain :
a.    PLTA Plengan
b.    PLTA Lamajan
c.    PLTA Bengkok Dago
d.    PLTA Ubrug dan Kracak di Jawa Barat
e.    PLTA Giringan di Madiun
f.     PLTA Tes di Bengkulu
g.    PLTA Tonsea Lama di Sulawesi Utara
h.    PLTU di Jakarta
     Selain itu di beberapa kotapraja di bentuk perusahaan – perusahaan kotapraja.
                    Dengan menyerahnya pemerintah Belanda kepada Jepang dalam perang Dunia II maka Indonesia dikuasai Jepang ; oleh karena itu perusahaan litrik dan gas diambil alaih oleh Jepang dan semua personil dalam perusahaan listrik itu diambil alih oleh orang – orang Jepang.
                    Dengan jatuhnya Jepang ke tangan Sekutu dan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, maka kesempatan yang baik ini dimanfaatkan oleh pemuda serta buruh listrik dan gas untuk mengambil alih perusahaan – perusahaan listrik dan gas yang dikuasai oleh Jepang.
               Setelah berhasil merebut perusahaan listrik dan gas dari tangan kekuasaan Jepang, Kemudian pada bulan September 1945, delegasi dari buruh / pegawai Listrik dan Gas yang diketuai oleh Kobarsjih menghadap pimpinan KNI Pusat yang waktu diketuai oleh Mr. Kasman Singodimejo untuk melaporkan hasil perjuangan mereka.
                   Selanjutnya delegasi Kobarsjih bersama – sama dengan pimpinan KNPI Pusat menghadap Presiden Soekarno dan kemudian dengan Penetapan Pemerintah tahun 1945 No. 1 tertanggal 27 Oktober 1945 maka dibentukalah Jawatan Listrik dan Gas dibawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga. Dengan adanya agresi Belanda I dan II sebagian besar Perusahaan – perusahaan listrik dikuasai kembali oleh Pemerintah Belanda atau pemilik semula. Pegawai – pegawai yang tidak mau bekerjasama kemudian mengungsi dan menggabungkan diri pada kantor – kantor Jawatan Listrik dan Gas di daerah – daerah Republik Indonesia yang bukan daerah pendudukan Belanda untuk meneruskan perjuangan.
                    Para pemuda kemudian mengajukan mosi yang dikenal dengan Mosi Kobarsjih tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik dan Gas Swasta pada Pemerintah. Selanjutnya kristalisasi dari semangat dan jiwa mosi tersebut tertuang dalam ketetapan Parlemen RI No 163 tanggal 3 Oktober 1953 tantang Nasionalisasi Perusahaan Listrik milik bangsa asing di Indonesia, jika pada waktu kosesinya habis.
                    Selajalan dengan meningkatnya perjuangan bangsa Indonesia un tuk membebaskan Irian Jaya dari cengkraman penjajah Belanda maka dikeluarkan undang – undang tersebut, maka seluruh perusahaan Listrik Belanda berada ditangan Indonesia. Sejarah ketenaga Listrikan di Indonesia mengalami pasang surut sejalan dengan pasang surutnya perjuangan bangsa. Tanggal 27 Oktober 1945 kemudian dikenal sebagai hari Listrik dan Gas. Hari tersebut telah diperngati untuk pertama kali pada tanggal 27 Oktober 1945 bertempat di gedung Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia.
     Pusat ( BPKNIP ) yogyakarta.
                    Penetapan secara resmi pada tanggal 27 Oktober 1945 sebagai Hari Listrik dan Gas berdasarkan keputusan Mentri Pekerja Umum dan Tenaga Listrik, nomor 135/KPTS/1975 tanggal 30 september 1975 peringatan Hari Listrik dan Gas yang di gabung dengan Hari Kebaktian Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik yang jatuh pada tanggal 3 desember.
                    Mengingat pentingnya semangat dan nilai – nilai hari Listrik, maka berdasarkan keputusan Mentri Pertambangan dan Energi, Nomor 1134.K/43/MPE/1992 tanggal 31 Agustus 1992 di tetapkan tanggal 27 Oktober sebagai hari listrik Nasional.
3.1.3 Visi, misi dan motto PT. PLN (Persero)
                   Dalam menghadapi abad XXI PT PLN (Persero) di pandang perlu mendefinisikan visi dan misinya sehingga visi dan misi yang di gariskan perlu di nyatakan secara tegas dengan tujuan yang jelas meliputi segala aspek.
     Visi perusahaan
1.     Menunjukkan kenerja yang melebihi espektasi pihak-pihak yang berkepentingan.
2.    Memberikan pelayanan yang mudah, terpadu, dan tuntas dalam berbagai masalah kelistrikan.
3.    Menjalin hubungan kemitraan yang akrab dan setara dengan pelanggan serta mitra usaha nasional dan internasional.
4.    Bekerja dengan pola pikir prima (Mindset of Excellence).
5.    Diakui oleh pelanggan dan mitra kerja sebagai perusahaan yang mampu memenuhi standar mutakhir dan paling baik.
6.    Antisifatif terhadap perkembangan lingkungan usaha dan selalu siap menghadapi berbagai tantangan.
7.    Secara konsisten menunjukan kinerja yang lebih baik.
8.    Menjadi yang terbaik dalam bisnis kelistrikan dan memenuhi tolak ukur mutakhir dan terbaik.
9.    Memposisikan diri sebagai perusahaan yang terkemuka dalam percaturan bisnis kelistrikan dunia.
10.  Mengelola usaha dengan mengedepankan pemberdayaan potensi instansi secara maksimal.
11.   Meningkatkan kualitas proses, sistem, produk, dan pelayanan secara berkesinambungan.
    Misi perusahaan
1.     Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain terkait yang berorientasi pada kepuasan pelanggan , karyawan, dan pemegang saham.
2.    Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
3.    Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
4.    Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
     Motto :
     “ Electricity for better life.” (Listrik untuk kehidupan yang lebih baik.).
3.2 Struktur Organisasi Perusahaan
                    Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) meliputi Manajer di bantu Supervisor yang terdiri dari SPV. Pelayanan Pelanggan, SPV. Pembaca Meter, SPV. Dal.Pengelolaaan dan Penagihan, SPV. Dal. Keuangan dan Administrasi, SPV. Sambungan Pelanggan, SPV. Distribusi, SPV. P2TL. Gambar struktur organisasi dapat dilihat pada gambar 3.1.
3.3 Deskripsi Jabatan
                    Tugas dan tanggung jawab (job description) untuk setiap jabatan sangat penting, karena akan memudahkan di dalam pelaksanaan pekerjaan dan mengetahui batasanbatasan untuk setiap pekerjaannya. Job description dimana penulis ditempatkan yaitu pada SPV. Pembacaan meter adalah bertanggung jawab atas penyelenggaraan pembaca meter dengan mengendalikan kegiatan pembaca meter serta membina petugas pembaca meter dengan sasaran akurasi hasil baca meter dan kebenaran fungsi APP termasuk keamanannya.


BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan
                    Analisis sistem yang sedang berjalan yaitu menganalisis sistem yang sedang berjalan saat ini di Perusahaan PT.PLN DJBB. Tahap analisis ini merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pula ditahap selanjutnya, selain itu juga kegiatan analisis ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman secara keseluruhan tentang sistem yang akan dikembangkan.
4.1.1 Analisis Dokumen
     Analisis dokumen digunakan untuk menganalisis dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem yang sedang berjalan, analisis dokumen yang sedang berjalan di Perusahaan PT.PLN DJBB adalah sebagai berikut :
1.     Nama Dokumen : Daftar Pelayanan UPJSumber : SPV.PP
Rangkap : 1 (satu) Rangkap
Fungsi : Dokumen yang berisi tentang daftar pelayanan
jaringan yang berada di perusahaan tersebut
Bentuk : Daftar
Elemen Data : Kategori, Nama_UPJ,status

2.    Nama Dokumen : Kertas Pelayanan UPJ kosong
Sumber : SPV.PP
Rangkap : 2 (dua) Rangkap
Fungsi : Untuk mencatat keluhan UPJ oleh tiap UPJ
Bentuk : Formulir
Elemen Data : Tanggal,nama_UPJ,no_table,status

3.    Nama Dokumen : Kertas Keluhan UPJ Terisi
Sumber : SPV.Kantor Unit Pelayanan Jaringan
Rangkap : 2 (dua) Rangkap
Fungsi : Keluhan yang telah di tulis oleh tiap UPJ
Bentuk : Formulir
Elemen Data : Tanggal,nama_UPJ,no_tabel,status

4.    Nama Dokumen : Bukti Keluhan
Sumber : WMM.Sekr.WMM
Rangkap : 2 (dua) Rangkap
Fungsi : Sebagai bukti keluhan
Bentuk : ID Dokumen
Elemen Data : Tanggal,no_tabel,jumlah

5.    Nama Dokumen : Buku Laporan Keluhan Harian
Sumber : WMM.Sekr.WMM
Rangkap : 2 (dua) Rangkap
Fungsi : Untuk memberikan informasi laporan keluhan
Bentuk : ID Dokumen Laporan
Elemen Data : Tanggal,no_tabel,jumlah

6.    Nama Dokumen : Laporan Keluhan Harian
Sumber : Manager
Rangkap : 1 (satu) Rangkap
Fungsi : Untuk memberikan informasi laporan keluhan
Dari tiap UPJ perhari
Bentuk : Buku Besar
Elemen Data : Tanggal, Jumlah

4.1.2 Analisis Posedur Yang Sedang Berjalan
                    Tujuan dari analisis prosedur adalah untuk menjelaskan jalannya dokumendokumen yang terlibat, serta tindakan atau proses yang dilakukan yang digambarkan dengan flowmap.
                    Prosedur kerja yang terlibat dalam sistem informasi kinerja Kepegawaian di Perusahaan PT.PLN DJBB ini adalah :
1. Pada saat tiap ada yang memberikan keluhan, maka di bagian SPV.PP memberikan daftar pelayanan keluhan dan kertas keluhan 2 rangkap kepada SPV.Kantor Pelayanan DK.
2. Kemudian setelah SPV.Kantor Pelayanan UPJ selesai menerima keluhan dan mencatatnya pada kertas keluhan, kemudian kertas keluhan yang telah disetujui oleh SPV Kantor UPJ diserahkan kepada WMM.Sekr.WMM.
3. Setelah kertas keluhan yang telah diisi diterima oleh WMM.Sekr maka kertas keluhan tersebut yang mana berisi keluhan-keluhan dari tiap UPJ, langsung dihitung jumlah keluhan oleh WMM.Sekr pada kertas keluhan yang sama yaitu 2 rangkap. Setelah diproses oleh WMM.Sekr kertas keluhan tersebut berubah menjadi bukti keluhan 2 rangkap, yang mana bukti keluhan itu meupakan form yang sama yaitu kertas keluhan yang sudah diproses oleh WMM.Sekr. Kemudian bukti keluhan rangkap pertama diberikan kepada SPV.Kantor Pelayanan dan rangkap ke dua disimpan oleh WMM.Sekr.
4. Setelah bukti keluhan diterima oleh WMM.Sekr maka setiap beres pekerjaan akan mencatatnya dibuku laporan keluhan harian, kemudian bukti keluhan tersebut diarsipkan oleh WMM.Sekr .
5. Setelah WMM.Sekr mencatat semua bukti keluhan dibuku laporan keluhan harian, kemudian WMM.Sekr membuat laporan keluhan harian untuk diberikan kepada manager.

4.1.2.1 Flow Map Sistem Informasi kinerja Kepegawaian Yang Sedang Berjalan
                    Flow map merupakan analisa yang digunakan untuk menguraikan prosedur pengolahan transaksi yang menggunakan relasi dan entitas suatu informasi sekaligus menguraikan aliran data dalam sistem. Di bawah ini adalah gambar Flow Map Sistem Informasi kinerja Kepegawaian yang sedang berjalan di Perusahaan PT.PLN DJBB seperti gambar 4.1:

Keterangan :
     KP : Kertas Pelayanan                                A3 : Arsip Buku Laporan Keluhan
     A1 : Arsip Daftar Pelayanan Harian             A4 : Arsip Laporan Keluhan Harian
     A2 : Arsip Bukti Keluhan

4.1.2.2 Diagram Kontek
                    Diagram kontek adalah bagian dari data Flow Diagram yang berfungsi untuk memetakan model lingkungan, yang dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang memiliki kseluruhan sistem. Diagram kontek yang digunakan dapat dilihat pada gambar 4.2 :

4.1.2.3 Data Flow Diagram
                    Data Flow Diagram (DFD) berfungsi untuk menggambarkan system sebagai jaringan antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data. Pada dasarnya sebuah diagram yang menjelaskan bagaimana hubungan bersama dari bagian file, laporan, sumber dokumen dan sebagainya.


                    Adapun Data Flow Diagram (DFD) level 1 yang digunakan terdiri dari dua entitas yaitu SPV.Kantor Pelayanan dan pimpinan. Sedangkan proses yang dilakukan yaitu proses membuat bukti keluhan dan proses membuat laporan keluhan pada gambar :
4.2 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 :

4.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
                    Dilihat dari prosedur kerja sistem informasi Kepegawaian di Perusahaan PT.PLN DJBB prosesnya sudah cukup baik, hanya saja ada beberapa hal yang menjadi kekurangan dalam sistem tersebut diantaranya adalah :


4.3.1 Perancangan Sistem
                   Perancangan sistem secara umum merupakan tahap persiapan dari perancangan sistem secara terinci, komponen-komponen sistem informasi dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasikan kepada user.

4.3.2 Tujuan Perancangan Sistem
                   Tujuan pembuatan perancangan sistem ini adalah untuk memberikan penjelasan atau mendefinisikan kepada pemakai. Demikian pembuatan rancangan ini diharapkan dapat membantu mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada dan dapat menghasilkan informasi serta laporan-laporan dengan cepat dan tepat.
                    Adapun tujuan perancangan sistem secara global adalah membentuk kerangka sistem pengolahan data dengan bantuan komputer. Selain itu tujuan dari perancangan sistem yang diusulkan ini adalah :
1.     Memperbaiki sistem data yang masih manual.
2.    Mengelola pengarsipan data dan pembuatan laporan agar lebih cepat.

4.3.2.1 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
                            Dalam menangani permasalahan yang sering muncul dikarenakan akibat pengolahan data pesanan masih menggunakan sistem manual atau belum terkomputerisasi maka penulis mempunyai gambaran umum yang diusulkan sebagai berikut :
1.     Untuk memperbaiki proses pengolahan data pelayanan maka dibangun sebuahmaplikasi sistem informasi yang terkomputerisasi
2.    Dengan dibangunnya sistem informasi pengolahan data secara terkomputerisasi diharapkan dapat mengurangi kesalahan dalam proses pengolahan data seperti proses pencatatan dan perhitungan agar menjadi lebih efektif dan efisien.




4.3.2.2 Perancangan Prosedur yang Diusulkan
          Perancangan posedur yang diusulkan pada Sistem Infomasi Kepegawaian
          Di PLN DJBB ini adalah sebagai berikut :
1.     SPV.PP memberikan daftar pelayanan dan kertas keluhan sebanyak 1 rangkap kepada SPV. Kantor Pelayanan DK, lalu SV.Kantor Pelayanan DK tersebut mencatat keluhan tersebut pada kertas keluhan, kemudian kertas keluhan tesebut diserahkan kepada WMM.Sekr dan daftar keluhan tesebut diarsipkan.
2.    Setelah itu WMM.Sekr menginputkan data keluhan dari kertas keluhan ke dalam database, dan kertas keluhan tersebut diarsipkan.
3.    Setelah data pelayanan tersebut diinputkan maka secara otomatis data pelayanan tersebut akan tercetak pada bagian SPV.Pelayanan. Apabila SPV.Kantor Pelayanan menambah pelayanan baru baru, maka pelayanan tersebut diinputkan kembali kedalam sistem yang sudah dilayani.
4.    Setelah SPV.Kantor Pelayanan selesai menerima dan akan melakukan penghitungan, SPV.PP terlebih dahulu mencetak penghitungan sesuai daftar pelayanan keluhan . Kemudian SPV.Kantor Pelayanan akan menyelesaikan penghitugan dan SPV.PP akan mencetak bukti keluhan rangkap 2 yang akan diserahkan kepada SPV.Kantor Pelayanan dan untuk diarsipkan
5.    Setiap hari setelah Perusahaan tutup maka Deputi manager akan mencetak laporan keluhan harian yang akan diserahkan kepada pimpinan dan laporan keluhan harian tersebut diarsipkan.
4.3.2.3 Flow Map
Pada dasarnya flow map sistem yang diusulkan oleh penulis tidak terlalu jauh beda dengan flow map sistem yang sudah berjalan, tetapi ada sedikit penambahan dan penyimpanan data dalam bentuk database.
    




          Flow map sistem yang diusulkan bisa dilihat pada gambar 4.4
Ket :
A1 : Arsif Daftar Pelayanan
A2 : Arsip Kertas PelayananTerisi
A3 : Arsip Laporan Keluhan Harian
4.3.2.4 Diagram Kontek
Diagram kontek sering juga disebut sebagai data alir diagram level 0, gambar dibawah ini adalah gambar diagram kontek yang diusulkan.
4.3.2.5 Data Flow Diagram
4.3.2.6 Kamus Data
                    Kamus data merupakan bagian dari perancangan sistem yang berisi field-field yang diperlukan oleh sistem database untuk menjalankan aplikasi program yang telah dibuat. Kamus data dapat dikatakan sebagai penjelasan dari field-field dalam table database.
1.     Nama Aliran Data : Kertas PelayanTerisi
Alias : -
Deskripsi Data : Data pelayanan SPV.Pelayanan DK
Arus Data : SPV.Pelayanan.DK-Proses 1.0-File Data Pelayan
Struktur Data : Kode, Jenis_keluhan,Nama

2.    Nama Aliran Data : Data Pelayanan
Alias : -
Deskripsi Data : Data untuk diserahkan kepada SPV.Pelayanan dan
Digunakan untuk keluhan dan laporan keluhan.
Arus Data : SPV.Pelayanan DK-Proses 1.0-File Data Pelayanan
Struktur Data : No, Kode, Total_keluhan

3.    Nama Aliran Data : Bukti Keluhan
Alias : -
Deskripsi Data : Bukti keluhan
Arus Data : Proses 3.0-SPV.Pelayanan DK
Struktur Data : No,Tgl,total_keluhan

4.    Nama Aliran Data : Laporan Keluhan Harian
Alias : -
Deskripsi Data : Data laporan keluhan harian yang diberikan kepada pimpinan
Arus Data : Proses 4.0-Pimpinan
Struktur Data : No, Tanggal,Bukti_keluhan,Total_keluhan




BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
                    Sistem informasi kepegawaian di PT.PLN yang dirancang, diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Memperbaiki system sebelumnya yang masih banyak kekurangan dalam mengatasi data pegawai dalam kepegawaian dengan sistem yang telah terkomputerisasi. Dengan diterapkannya sistem ini diharapkan segala kendala tentang keterlambatan dan ketidak-akuratan laporan-laporan yang berhubungan dengan data pegawai dapat diatasi. Data-data yang terdapat didalam kepegawaian juga dapat diketahui secara cepat dan akurat. Kekurangan yang dihasilkan dari sistem sebelumnya dapat ditekan seminimal mungkin.
                    Dari proses pembuatan sistem ini, dapat diketahui bahwa untuk menyusun suatu sistem informasi yang baik, tahap-tahap yang perlu dilakukan adalah dengan mempelajari sistem yang ada atau yang berlaku saat ini , merumuskan permasalahan yang ada, mencari alternatif penyelesaian untuk masalah yang ada, kemudian merancang suatu sistem yang dapat mengatasi masalah serta mengimplementasikan sistem yang dirancang.
                    Jika terjadi perubahaan kebutuhan sistem, maka untuk dapat menyediakan informasi yang aktual perlu diadakan lagi tahap-tahap pembuatan suatu sistem seperti yang telah disimpulkan diatas.
5.2 Saran
a.    Dengan adanya sistem informasi kepegawaian ini, maka perlu pengetahuan dan pelatihan bagi operator atau pengguna komputer untuk menjalankannya.
b.    Pembuatan file cadangan(backup) sebaiknya dilakukan secara berkala, hal ini sangat penting artinya untuk mencegah kemungkinan kehilangan dan kerusakan data yang telah disimpan.
c.    Sebaiknya digunakan program antivirus dan update selalu antivirus. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya pengerusakan pada program ataupun data-data yang lain yang disebabkan oleh virus atau malmware.
d.    Masih perlu dikembangkan sistem pelayanan jaringan kepegawaian ini agar jauh lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Jogianto, H, M. Pengenalan Komputer Analisis Dan Disain Sistem : Pendekatan
Robert H. Blissmer (1985-1986), Computer Annual, an Introduction to Information Systems, (2nd Edition), John Wiley & Sons, 1985.
Harianto Kristanto (1993-1994),  Konsep dan Perancangan Database, Andi Offset Yogyakarta.
V. Carl Hamacher, Zvonko G. Vranesic, Safwat G. Zaky (2001), Computer Organization, (5th Edition), McGraw-Hill.

Sosial Shere

>

Entri Populer

Flag Counter